Mohon tunggu...
DYAH AYUAPRILIA
DYAH AYUAPRILIA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - ARTIKEL

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Anak Bangsa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Masa Pandemi Covid-19

26 April 2021   20:07 Diperbarui: 26 April 2021   20:42 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebab revolusi Industri 4.0 merupakan kombinasi dari komputasi awan atau cloudcomputing dengan mobile internet di mana ratusan juta smartphone berkomunikasi dengan platform-platform  komputasi di cloud atau di awan. ratusan juta smartphone setiap harinya menyumbangkan sebuah  data ke platform, seperti contohnya  Google, Facebook, Amazon, Alibaba, Tencent maa terjadilah sebuah  fenomena yang kita namakan big data. Kemudian artificialintelligence, memunculkan suatu Software-software baru yang data mencermati korelasi-korelasi di dalam big data dan mencermati pola-pola statistik di dalam big data.

Disisi lain, sistem Internet ofThing atau (IoT)dimana bukan hanya smartphone yang ter-connect ke internet tetapi benda-benda di sekeliling kita pun semakin banyak yang ter-connect ke internet. Teknologi-teknologi ini, cloudcomputing, mobile internet dan mesin cerdas (artificialintelligence), kemudian digabung menjadi generasi baru robotik, seperti pesawat drone, autonomousvehicle atau kendaraan autonom yang bisa mengendarai diri sendiri tanpa manusia. Dan di sektor manufaktur, gabungan teknologi-teknologi ini juga mewujudkan antara lain 3D printing, robot akan membangun rumah dalam waktu singkat dan biayanyapun akan sangat murah.

Tantangan kecanggihan teknologi digital diatasmejadi piranti elektronik yang harus dikuasai anak bangsa dalam mengeyam pendidikan di Tanah Air. Penguasaan Teknologi dan Informatika (IPTEK) menjadi salah satu pontvieuw yang harus dipikirkan para pemimpin Bangsa.

Pembangunan sekolah -- sekolah dengan sarana prasarana berbasis internet diperlukan sebagai langkah untuk membawa masyarakat Indonesia masuk dalam kebijakan Making Indonesia 4.0. Jika tidak, Rakyat Indonesia akan menjadi penontonditengah derasnya pasar globalisasi yang menghantui tenaga kerja Indonesia. Meminjam istilah yang digunakan dalam situs M-Edukasi Kemendikbud bahwa Globalisasi merupakan sebuah proses mendunia, globalisasi membawa nilai-nilai global yang diikuti oleh semua orang di setiap bangsa,"dikuti dari Laman tirto.id terbitan 23 Februri 2021.

Diera pasar global serba canggih ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas sebagian besar belum mengeyam pendidikan Tinggi. Angka putus sekolah nyaris tak terbendung berdampak pula kepada jumlah tenaga berkompetensi (Skill) di Indonesia.

Dampak kemajuan mutakhir dari interkoneksi global era Revolusi Industri 4.0 diragukan oleh banyak pihak sebagai salah satu tantangan dan juga ancaman yang akan menciptakan pengangguran di masyarakat. Lembaga Riset McKinsey Global Institute memprediksi revolusi industri 4.0 sejak 2017 hingga 2030 akan menghilangkan delapan ratus juta di seluruh Dunia.

Hal itu, merupakan dampak langsung dari peran robbot menggantikan peran manusia dalamperusahan -- perusahan di dunia. Penggunaan robot dilengkapi kecerdasan buatan (IA) akan mengambil peran manusia di pabrik -- pabrik, mengirit biaya produksi dan menghindari Human Eror dalam produksi masal serba cepat dan efisien.

Saat ini, tantangan serius bangsa adalah menyiapkan Human  Resourch. Sumber Daya Manusia  merupakan kunci kemajuan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia masuk dalam nominasi negera modern dan siklus produksi 10 besar di tahun 2030. Jika Lembaga -- lembaga Pendidikan di Tanah Air tidak diperhatikan secara serius oleh para Pemimpin Negeri ini, pastinya Bangsa Indonesia akan meminum air keruh di Tahun 2030, menatap kemajuan Bangsa lain.

Disisi lain, mewujudkan 5 program andalan Jokowi dalam mengirisi era 4.0 diperlukan dukungan dari stekholder dalam membuka akses perekonomian seluas -- luasnya kepada masyarakat. Terutama, akses perdagangan dan distribusi barang dengan administrasi yang mudah, tidak berbelit -- belit dan transparan.

Sosialisasi kepada pelaku usaha, baik pengusaha kelas besar, menengah dan kelas kecil hingga pelaku -- pelaku UMKM. Dukungan itu berupa akses sistem perbankang, pemahaman mengenai dunia digital marketing dan pengawasan terhadap produk -- produk usaha.

Disisi lain, dibukanya balai latihan kerja bagi anak Bangsa untuk memberikan pelatihan dan kursus kerja guna memiliki ketrampilan tertentu dalam menjawab tuntutan Pasar. Misalnya, jika dibuka balai latihan kerja dibidang Digital Marketing akan memberikan peluang kepada anak Bangsa untuk ikut berpartisipasi dalam penjualan online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun