Mohon tunggu...
DYAH AYUAPRILIA
DYAH AYUAPRILIA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - ARTIKEL

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Anak Bangsa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Masa Pandemi Covid-19

26 April 2021   20:07 Diperbarui: 26 April 2021   20:42 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemerintah tak menyerah melawan Pandemi Covid 19, berbagai langkah dilakukan guna menghindari korban berjatuhan secara masal dan menjaga stabilitas ekonomi dan kesehatan masyarakat tetap aman dan terkendali.

Hal hasil pemerintah melarang berbagai aktivitas sosial ekonomi yang memicu pertemuan massa. Pembatasan tersebut, berdampak pada semua sektor, ekonomi ambruk di daerah -- daerah, sistem pendidikan berjalan tidak efektif dan sejumlah kegiatan -- kegiatan usaha tidak berjalan efektif saat wabah menyerang tanah air.

Di saat yang sama, diera revolusi Industri 4.0 menjadi salah satu alternatif yang musti dilakukan untuk menghindari pertemuan secara langsung, yang melibatkan pertemuan FacetoFace. Kebijakan pertemuan online diterapkan pemeritah, mulai dari sekolah online, ibadah online, belanja onlinehingga sistem pelaporan e-bajeting dan e-goverment dilakukan untuk menjamin layananpenyelenggaran pemerintahan tetap eksis di masa pandemi Covid 19.

Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM juga menerbitakan keputusan untuk dilakukan tahapan prosedur peradilan melalui mekanisme online. Aparat penegak hukum baik dari Kejaksaan, Advokat dan Hakim melakukan Sidang gelar perkara secara online (daring).

Kementerian Hukum dan HAM juga memberikan arahan untuk membatasi masyarakat melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan, dengan menyediakan sarana komunikasi (Wartelsus) bagi Warga Binaan (narapidana) agar melakukan komunikasi dengan keluarga.

Di masa Ppndemi ini telah mendorong masyarakat untuk beradabtasi dengan dunia Internet  sebagai salah satu alternatif dalam menjawab tuntutan sosial ekonomi. Masyarakat Indonesia dengan sendirinya telah beradaptasi dengan dunia tanpa sekat, era 4.0 yang menghubungkan berbagai kegiatan sosial ekonomi melalui jaringan Internet.Hanya saja banyak permasalahan krusial dan tantangan bangsa ini yang harus diperhatikan.

WabahCovid 19 inipula, telah berdampak pada aktivitas belajar di sejumlah daerah -- daerah terpencil tak berjalan efektif. Kebodohan dan kemiskinan menjadi senjata pamungkas jika tak diantisipasi oleh para pemimpin bangsa ini. Sejumlah sekolah -- sekolah Dasar dan menengah pertama di pelosok -- pelosok negeri ini (Papua Barat)tak terurus dengan baik,remrumputan menghiasi halaman sekolah, sementara pintu kantorsekolahtak pernah buka selama selang waktu workfromhome diberlakukan. Alasan klasik, dan memang realistik ialah tidak ada jaringan. Hal itu sebagimana ditayangkan dalam berita Nasional bahwa  anak -- anak sekolah SD, SMP dan SMAberupaya memanjat bukit disalah satu Kabupaten di Papua Barat mencari sinyal untuk mengikuti belajardaring. (Sumber ; TV berita satu tanggal 20 Februari 2021).

Hingga kini, pemerintah tak pernah menyerah melawan Pandemi Covid 19. Presiden Jokowi melalui Menteri Kesehatan telah memesan jutaan Vaksin Sinovac dan berbagai merek lainnya untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat Indonesia.Memasuki medio April 2021, pemerintah mengumumkan sebanyak 12,7 juta Warga Indonesia dari total 250 juta yang telah divaksinasi. Angka tersebut meliputi tenaga Medis, TNI/POLRI, ASN dan masyarakat. Langkah Ini diharapkan dapat mencegah penularan Covid 19 juga sebagai imun bagi tubuh melawan serangan Covid 19.

Kini anak bangsa diperhadapkan dengan kemajuan mutakhir dan tantangan pembangunan yang cukup serius. Era 4.0 merupakan milenium baru keterbukaan informasi dan perdagangan dunia yang mengantar arus barang dan jasa ke seluruh penjuru Dunia.

Di kota -- kota besar di Indonesia, dijumpai beragam manusia dari jenis warna kulit dan bahasa yang berbeda berkeja dalam suatu perusahan tertentu. Sebut saja,di beberapa konter -- konter Handphone di Kota Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat, dapat dijumpai beberapa seller berkomunikasi menggunakan bahasa mandarin.Tak hanya itu, di kota -- kota Parawisata telah dijumpai berbagai tenaga kerja dari berbagai penjuru Dunia. Komplesitas ini menjadi tantangan baru bagi anak bangsa jika tak disikapi secara serius.

Hal inilah yang telah diperingatkan oleh Presiden Republik Indonesia saat meresmikan Making Indonesia 4.0 di Nusa dua Bali pada 2018 lalu.Jokowi mengingatkan masyarakat untuk terus melangkah maju dengan menciptakan kreasi -- kreasi baru dalam mengisi pangsa pasar baik lokal, nasional dan manca negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun