Mohon tunggu...
Dwi Upita
Dwi Upita Mohon Tunggu... Guru - Sidoarjo-Smantaru

Berusaha menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pusaran Hati (40 Puisi karya Dwi Upita Sari)

9 Desember 2022   21:59 Diperbarui: 31 Oktober 2024   18:09 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Desir angin bersama tetes embun

Butiran bening melekat dalam kuncup mawar Kamboja

Lihatlah kawan kuncup bunga itu

Tetap tak ingin menampakkan kecantikannya

Kumbang kembali datang

apa daya kamboja tiada lagi dalam tangkainya

Kumbang pulang membawa pedih hatinya

Pilu teriris tersenyum dalam fatamorgana

Kupu-kupu putih bertanya pada kumbang  “mengapa kumbang pucat pasi?”

Kumbang diam tertunduk tak mampu keluarkan suara lantangnya

Kupu-kupu malah tertawa,  itulah teka-teki dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun