Contoh : rumah sakit, pusta rehabilitasi
c. Hospice
Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien dengan sakit terminal sampai melewati masa terminal dan tenang.
Contoh : home care
d. Community based agency
Lembaga masyarakat yang melakukan pelayanan kepada perorangan, keluarga, dan kelompok masyarakat.
Contoh : praktik keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga.
E. Kualitas PelayananÂ
Menurut Kotler & Keller (2022) didalam jurnal (kurnaeli et al. 2022) Â , perusahaan memiliki kemampuan untuk menyediakan berbagai jenis layanan kepada pelanggan. Layanan-layanan ini kemudian akan dinilai oleh pelanggan untuk menentukan apakah layanan yang diberikan memberikan nilai yang signifikan atau tidak. Alma (2014) didalan jurnal (kurnaeli et al. 2022) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan melibatkan perbandingan antara realitas pengalaman saat menggunakan produk atau layanan dengan ekspektasi yang dimiliki oleh pelanggan. Dalam penelitiannya, Alma menggunakan konsep dari Tjiptono (2014) yang mencakup beberapa dimensi, seperti keandalan produk, kecepatan dan ketepatan pelayanan, jaminan produk, empati, dan aspek fisik produk, sebagai instrumen untuk mengukur tingkat kualitas pelayanan.
Menurut Kurniasih (2021), kualitas layanan adalah evaluasi atau kesan yang dimiliki oleh pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sebuah perusahaan. Sedangkan menurut Atmaja (2018) didalam jurnal (Ade Riyani,dkk. 2023) , kualitas layanan adalah segala bentuk upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan atau harapan konsumen.
Berdasarkan Sa'adah & Munir (2020), kualitas layanan memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Fokus utama perusahaan haruslah pada kualitas layanan karena hal ini dapat menciptakan kepuasan pelanggan. Kualitas layanan yang baik dapat meningkatkan kebahagiaan pelanggan dan memberikan keyakinan yang kuat terhadap produk atau layanan yang diberikan. Beberapa pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen meliputi:
- Responsif, layanan yang responsif dan cepat akan meningkatkan kepuasan konsumen karena mereka merasa dihargai dan diakui oleh perusahaan.
- Keahlian, karyawan yang kompeten dan ahli dalam bidangnya mampu memberikan layanan yang berkualitas dan memuaskan konsumen.
- Empati, karyawan yang dapat memahami dan mengenali kebutuhan konsumen dapat memberikan layanan yang sesuai, sehingga membuat konsumen merasa puas.
- Keandalan, kualitas layanan yang baik juga terkait dengan keandalan. Layanan yang dapat dipercaya dan konsisten akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen.
- Komunikasi, karyawan yang mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif dapat membantu konsumen memahami produk atau layanan yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan mereka.