Mohon tunggu...
Dwi Eka Adhariani
Dwi Eka Adhariani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Universitas PTIQ

Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prospek dan Tantangan Pendidikan Islam pada Era Digital

14 November 2024   08:21 Diperbarui: 14 November 2024   08:21 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

c.  Pendidikan Islam meniru model pendidikan sekuler modern dan mengisinya dengan konsep-konsep Islam, contohnya sekolah Islam Terpadu.

d. Pendidikan Islam menolak produk pendidikan Barat. Hal ini berarti harus mendesain model pendidikan yang betul-betul orisinil dari konsep dasar Islam dan sesuai dengan lingkungan sosial-budaya Indonesia.

e. Pendidikan agama tidak dilaksanakan di sekolah-sekolah saja, tetapi dilaksanakan di luar sekolah. Artinya, pendidikan agama dilaksanakan di rumah atau lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

3.  Reformasi kurikulum atau materi pendidikan Islam. Secara garis besar diarahkan pada dua dimensi, yakni:

  • Dimensi vertikal berupa ajaran ketaatan kepada Allah SWT dengan segala bentuk artikulasinya.
  • Dimensi horizontal berupa pengembangan pemahaman tentang kehidupan manusia dalam hubungannya dengan alam atau lingkungan sosialnya.
  • Dimensi yang kedua ini dilakukan dengan mengembangkan materi pendidikan yang berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tiga hal yang dikemukakan di atas merupakan tawaran desain pendidikan Islam yang perlu diupayakan untuk membangun pendidikan Islam yang bermutu di tengah kehidupan modern yang kompetitif. Ketiga hal tersebut masih membutuhkan unsur lain sebagai pendukung, seperti sumber daya kependidikan yang berkualitas, pendanaan yang memadai, dan lingkungan sosial yang kondusif. Berdasarkan uraian di atas, menurut hemat penulis sepertinya pendidikan Islam berada pada suatu posisi penting sehingga dapat berperan aktif di era global.

Namun hal tersebut harus dilandasi beberapa syarat yang dapat menjadikan lebih eksisnya pendidikan Islam di era digitalisasi dan gencarnya pertumbuhan teknologi informasi yang ada. Adapun syarat-syarat tersebut antara lain:

Pertama, pendidikan Islam harus ikut serta sebagai pendukung keberadaan era ini, dengan berusaha memanfaatkan segala informasi yang berkembang dan berperan dalam menanggulangi segala dampak negatif yang di timbulkan.

Kedua, pendidikan Islam seyogyanya selalu berusaha memanfaatkan sumber daya elektronika yang telah menjadi media utama transformasi informasi. Mengembangkannya dengan berbagai bentuk informasi positif yang dapat menjadi bahan pelajaran dan materi ajar yang diperlukan, seperti pengembangan E-learning, E- book, tafsir digital dan lain sebagainya.

Ketiga, Pendidikan Islam harus turut serta dalam perkembangan teknologi dunia seperti penelitian, uji coba dan pemakaian vaksin yang sampai sekarang masih saja ada masyarakat yang pro dan kontra. Jika pemahaman umat Islam terhadap dunia medis dapat dijelaskan dengan mudah sesuai kaidah ajaran Islam, maka persoalan ini akan segera tuntas.

Kesimpulan

Era Digital diidentikkan dengan mendunia. Apapun yang terjadi di penjuru dunia begitu cepat menyebar di seluruh pelosok baik berupa data, temuan-temuan, bencana, peristiwa. Penduduk dunia bisa mengetahui semua itu melalui berbagai media seperti Smart Phone, televisi, radio, bahkan sekarang era media sosial, di mana sebagian besar manusia sudah menggunakan sebagai perangkat komunikasi yang berbasis dari internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun