Tidak semua jenjang pendidikan siap dengan pola pendidikan daring, sebut saja sektor Pendidikan Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar. Perlu upaya khusus dan dukungan multipihak agar proses belajar mengajar tetap terlaksana, dan dari hasil evaluasi dan pengamatan proses kegiatan belajar mengajar selama pandemi berlangsung, banyak kalangan mengeluh baik dari tenaga pendidik maupun orang tua siswa dan umumnya tidak menggembirakan.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pendidikan Islam saat ini sedang ditantang konstribusinya terhadap pembentukan peradaban dan budaya modern yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Dimensi ini, pendidikan Islam mengalami kemunduran fungsi (degradasi fungsional) karena pendidikan Islam lebih berorientasi pada aspek moral spiritual.
Terdapat banyak pendapat yang mengatakan bahwa pendidikan Islam tidak terlalu fokus memprioritaskan aspek yang bersifat praktis dan pragmatis, seperti penguasaan teknologi. Akibatnya, pendidikan Islam tidak mampu bersaing pada level kebudayaan di tingkat global.Â
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam memandang perkembangan Iptek sebagai tantangan yang harus dihadapi dan dikuasai, sehingga generasi muslim tidak tertinggal oleh kebudayaan yang berkembang. Konteks ini ada dua hal yang penting untuk dipikirkan, yaitu (1) bagaimana supaya perkembangan Iptek tidak terlepas dari nilai-nilai ajaran Islam; (2) bagaimana pendidikan Islam dapat berkonstribusi bagi kemajuan Iptek di masa depan.
Demokratisasi
Demokratisasi, mempengaruhi dunia pendidikan Islam Indonesia. Tuntutan demokratisasi pada awalnya ditujukan pada sistem politik negara sebagai antitesa terhadap sistem politik yang otoriter. Selanjutnya perkembangan tuntutan ini mengarah kepada sistem pengelolaan berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.
Demokratisasi pendidikan Islam menghendaki sistem pendidikan yang bersifat sentralistik, seragam, dan dependen, untuk beralih mengembangkan sistem pendidikan yang lebih otonom, beragam dan independen. Dalam prakteknya, demokrasi yang berkembang selama 20 tahun terakhir sudah kehilangan orientasi, berbiaya tinggi dan tingkat pergantian puncuk pimpinan yang cepat, berpengaruh kepada perubahan kebijakan yang cepat pula, sehingga cukup mengganggu berjalannya sistem pendidikan Islam.
Bidang Budaya
Bidang budaya terjadi perkembangan yang luar biasa cepatnya, terutama dipacu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan Islam yang menganjurkan silaturahmi face to face terpatahkan oleh menjamurnya media jejaring sosial seperti facebook, twitter dan instagram. Kalangan anak-anak dan remaja, terjangkit candu game online, lebih miris lagi, berkembang praktik cyberporn (pornografi lewat jaringan komputer).
Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai moral untuk membentengi diri dari akses negatif digitalisasi, tetapi yang paling penting adalah bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan sosial, budaya, dan ekonomi.