Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Malam Horor Desa Semoyo

21 Mei 2024   13:50 Diperbarui: 21 Mei 2024   14:19 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain oleh Joko Dwiatmoko/canva

Suasana benar-benar menyeramkan, seperti film-film horor yang saya lihat di bioskop Empire Jalan Solo.

"Nggak. Nggak usah datang rapat di Balai desa ya.... ttttakut."

"Kita tetap harus datang, mumpung masih dekat rumah pak Mardi, kita balik dulu, pinjam oncor"

"Kamu saja yang datang ya, Jo."

Rini benar-benar gemetar, kalau bisa melihat wajahnya pasti sudah pucat pasi..

Puji malah pingsan.                                                                                                                                                                        

"Oke kita antar Puji balik ke rumah, sembari membuat oncor buat penerangan di jalan."

Kami memutuskan balik ke rumah pondokan tempat kami selama 3 bulan tinggal. Di rumah Pak Mardi yang mempunyai 3 anak yang masih kecil-kecil, ditambah istri yang sedang hamil tua, mungkin sebulan lagi akan melahirkan.

 Akhirnya rapat hanya diwakili oleh, Saya, Parjo, dan Danang. Rini menemani Puji yang baru saja siuman.

Oncor menemani  kami bertiga menembus kegelapan malam.Kami  berangkat lagi ke dusun sebelah yang jaraknya kurang lebih satu kilo. Dengan jalan setapak, jalanan berkelok-kelok, kami hampir tersesat di hutan jati  sebelah Selatan  gunung Grigak. Gunung batu yang banyak tumbuh pohon kerdil.

 Satu  menit kemudian kami sampai di Balai Desa Semoyo. Kami sudah ditunggu oleh Pak Lurah, Pak Carik dan beberapa perangkat desa. Kami jelaskan kenapa terlambat sampai Balai Desa karena ada insiden teman kami yang pingsan, tetapi kami tidak menceritakan bahwa Puji pingsan karena ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun