Teman-teman di sekitarnya tertawa mengejek. Meskipun tidak jujur, tetap  saja Andi bangga. Maklum selama ini nilai Bahasa Inggrisnya tak pernah lebih dari lima.
"Ajib! Gue nyontek si Aliat malah apes. Tulisan dokternya yang super jelek itu gak kebaca" teriak Dodi sambil menunjukkan kepalan tangan ke arah Aliat.
Aliat tersenyum sambil garuk-garuk kepala.
"Hoi... parah kelian semua! Hobi nyontek dipiara!" seru Monang menegur teman-temannya, "Kita ini generasi pemilik masa depan bro!"
"Nang, stop! Plis jangan crewet kayak Mamiku deh!" celetuk Viktor, "Awas juga kalau kamu lapor-lapor Pak Raja!"
Dodi mengacungkan jempol sebagai tanda sepakat. "Betul Nang! Sumpah, kami janji gak bakal nyontek kalau pelajaran bokap lo!" katanya
Hamonangan anak Pak Raja guru Fisika hanya tertawa sembari geleng-geleng kepala. Sebagai anak guru, posisinya serba sulit. Di satu sisi dia dituntut jadi anak baik. Di sisi lain dia harus menjaga solidaritas dengan teman-teman sekelas. Â
Berbeda dengan kehebohan para cowok, di sudut lain kelas para cewek tampak serius. Mereka seperti sedang mengadili Ayu gegara nilainya sempurna.
"Yu, gimana ceritanya elo bisa dapat 100? Pasti dikasih bocoran ya?" tanya Wida dengan tatapan penuh selidik.
Sepakat dengan tuduhan Wida, Naning mendekati Ayu dan bicara dengan suara rendah penuh tuduhan, "Ngaku! Elo punya hubungan spesial sama Pak Wisnu, kan?"
"Heloow... plis, jangan jelek-jelekin my Mister dong!" suara kenes Betty tetiba memprotes Wida "pastilah si Ayu nyontek tuh!"