"Gimana ya Ay, Mas---," kalimat Wisnu terjeda oleh suara heboh dari selasar di sisi ruang guru.
Tetiba saja tiga orang gadis muncul dan kompak menyapa, "Morning Mr. Wisnuuu...!" Â
Dengan ekspresi kaget, Ayu dan Wisnu sontak melepaskan tangan masing-masing dan saling menjauh. Â Â
"Good morning girls!" balas Wisnu semringah demi menghalau kecurigaan yang terbit di wajah mereka.
Alih-alih menerima jabat tangan ketiga muridnya, Wisnu menangkupkan kedua tangannya ke depan dada. Dari Ayu dia sudah tahu mereka adalah Geng Belinda-Betty, Lina, Danti.
Hati-hati Mas, jangan terlalu ramah. Mereka anak Prabangsa yang paling kenes dan suka ngerjain guru baru! Demikian peringatan Ayu saat mereka mengobrol tentang hari pertamanya mengajar di kelas Ayu, XI-IPA. Hobi Geng Belinda mengganggu mahasiswa praktik maupun guru baru di SMA Prabangsa sudah bukan rahasia.
Sebagai guru baru Wisnu pun tak luput dari sasaran, apalagi dengan penampilannya yang menawan yang membuat semua murid mengidolakannya. Cara mengajar yang inovatif dan senyum ramahnya menghipnotis semua murid perempuan sekaligus menuai cemburu sejumlah murid laki-laki. Â Â
"Mister, nanti ulangannya jangan susah-susah yaa...," kata Danti seraya menghormat takzim namun dengan gaya kemayu menggoda.
Wisnu hanya tersenyum datar, "Pelajari catatan kalian, pasti gampang! Semangat yak!"
"Kalau saya asal sudah ketemu Mister Wisnu pasti semangat," sahut Lina tak kalah genit.
"Be-te-we, pagi-pagi curhat apaan lo sama my Mister?" Betty melempar pertanyaan retorik pada Ayu yang diam mematung.