Dari seringnya mendapat omelan tersebut Aku jadi gerah juga. Akhirnya Aku putuskan untuk kembali pulang ke kampung.
Aku bergegas mengemas semua pakaianku, yang Aku pikirkan saat itu ingin secepatnya keluar dari tempat itu.
Penyesalan memang selalu datang terlambat. Apa yang Aku lakukan selama ini memang perbuatan nista yang sangat dibenci agama.
Namun, apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur. Tapi Aku tak akan putus asa mengharap ampunan-Nya. Semoga disisa umurku ini Aku mendapatkan ampunan-Nya.
Jakarta, 12.12.2021
Disarikan dari kisah nyata, tanpa bermaksud menyinggung siapa pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H