Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Jadi PSK Demi Sebungkus Susu Formula

12 Desember 2021   12:15 Diperbarui: 12 Desember 2021   17:41 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama Aku mencari informasi tentang lowongan kerja, suatu hari Aku mendapat chat dari temanku yang berada di Ibukota. "Mudah-mudahan berita baik," gumamku.

Ketika Aku baca chat dari temanku itu yang pertama kali kubaca adalah sebuah pertanyaan. "Katanya kamu lagi butuh kerja?" Langsung Aku balas mengi-yakannya.

Perasanku sedikit lega karena yang terpikir adalah jika Aku bekerja pasti mendapatkan uang, artinya Aku bisa membeli susu buat bayiku.

Apa pun pekerjaannya akan Aku lakukan yang penting anak semata wayangku bisa kembali mendapat susu.

Temanku bilang ada pekerjaan buatku tapi tempatnya di Jakarta, Aku mulai bimbang lagi apakah  jika Aku pergi berarti Aku meninggalkan Anakku.

Namun demi mendapatkan penghasilan apa boleh buat lagi pula Aku kerjakan untuk dia. Kuputuskan menerima tawarannya.

Pagi-pagi sekali Aku bergegas menuju terminal bus antar kota dengan tujuan Jakarta, dan temanku katanya menunggu untuk menjemputku.

Tak seberapa lama di perjalanan Aku bertemu dengan temanku kemudian perjalanan dilanjutkan ke kost-annya.

Bagiku yang baru sekali ini menginjakkan kaki di kota besar, sepanjang perjalanan kulihat kanan kiri begitu banyak gedung-gedung bertingkat tinggi, megah dan indah sekali.

Tak terasa perjalanan pun sudah sampai ke tempat yang dituju. Kost-kostan berlantai lima, lagi-lagi Aku dibuat terpukau melihatnya.

Setengah diseret, temanku bilang "Ayo masuk jangan melamun gitu!" katanya. " Nah, di sini tempat tinggal kita, di lantai dua," Sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun