Mohon tunggu...
DuaBahasa
DuaBahasa Mohon Tunggu... Freelancer - Words are mighty powerful; it's the Almighty's word that perfected our universe

Terus mencoba membuat alihan bahasa yang enak dibaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Petis, Empatis

2 Juli 2022   00:29 Diperbarui: 2 Juli 2022   00:32 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah sudah berapa prapatan terlalui dan pengkolan terkitari sebelum kami akhirnya sampai di depan gerobak yang, sayangnya, terlihat tengah dibereskan.

"Baru aja habis, Teh ... Maap ...."

Kami memberi akangnya salam terima-kasih, lalu menepi.

"Maaf ya, Kak. Yang dua tadi itu gado-gado terenak, rekomendasi teman-teman," jelas Isa.

"Kalau yang sejenis gado-gado, mau, Kak? Aku tahu warung yang buka sore-sore. Kebetulan searah dengan tujuan kita. Tapi maaf, bukan gado-gado seperti maunya Kakak. Ini kupat tahu ...."

Aku dan Yahya bersipandang. Kami mengangguk setuju.

"Wah, mau! Kita ke kupat tahu," sambut Yahya.

Punah sudah penat kami. Bukan lantaran terbayang kupat tahu dan empat gelas es jeruk, melainkan karena kata-kata Isa.

"Ini teh kupat tahu petis. Mirip ketoprak. Tidak sama persis dengan gado-gado. Tapi, yang pasti di dalamnya ada yang Kakak mau. Ada sayurnya, ada ketupatnya, ada bumbu kacangnya, ada bawang gorengnya. Pakai kecap. Dan kerupuk."

Jika definisi empati adalah membayangkan diri sendiri ada di posisi orang lain, empati Isa, buat kami, empati yang murni.

Ketika tadi muncul gado-gado di kepala, aku sebetulnya tidak keberatan diajak ke mana saja. Diganti pempek, fuyunghai, tutug oncom, ikan woku atau burger pun tak apa. Aku suka semua. Yahya pun sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun