Mohon tunggu...
dharu suwandono
dharu suwandono Mohon Tunggu... Guru - ora penting dadi opo-opo, nanging dadio opo-opo sing manfaati

no profile with me, but many profile with us

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

THE RUNES (Gates of Summoning) - Beginning (bagian satu)

17 Desember 2024   01:16 Diperbarui: 30 Desember 2024   07:32 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber freepick , pngtree AND ETC
sumber freepick , pngtree AND ETC
  • Sebutan dan pernak-pernik bagi mereka

Beberapa istilah dan aturan tercipta di masanya. Mereka menerapkan beberapa hal seperti jarak, berat, alat tukar ataupun penanggalan dan tentunya masih banyak dan tak mungkin disebut dalam jalur cerita. Dalam  kisah ini, penyebutan jarak versi mereka akan ditampilkan dalam percakapan di alur cerita, dan tak banyak macamnya 

Dalam penyebutan hal jarak, hitungan jarak yang sering mereka gunakan dalam berkomunikasi ada beberapa antara lain seperti SSA, SGA dan STA.  Akan tetapi di setiap percakapan mereka hanya menyebutkan kata tengah darui kepanjangan istilah yang mereka pahami, seperti "Sin", "Gress" atau "Tant".

SSA atau (adalah Svatium Sin Accel ), yang dikenal dengan tanpa jarak, ataupun tak lebuh dari satu langkah. SGA (Svatium Gress Accel ) sejarak dengan satu langkah Balix (Mers dewasa), atau dalam bahasa kita kurang lebih satu meter. STA (Svatium Tant Accel ), jarak yang sangat jauh, sejauh mata memandang atau biasa mereka menyebut dengan 1000 SGA atau perkiraan kita satu Mil ukuran dunia kita. 

Sebenarnya masih lebih banyak lagi ketentuan jarak dalam masa Gloebh, dalam penyebutan skala-skala yang yang lebih kecil dalam ukuran Gnom, dimana ukuran jarak yang digunakan untuk berlian atau semacamnyya. Akan tetapi hal itu tak begitu penting dalam perjalanan cerita, karena penulisan dalam kisah masa-masa Gloebh dalam the Runes akan menggunakan bahasa umum yang mudah dipahami.

Tak berbeda dengan ukuran jarak, ukuran berat juga mereka gunakan dalam hal penyetara. Kira kira seratus tahun sebelum perang akbar di zaman pertama, hitungan tanggal mereka, penyetara ukuran berat pertama kali mereka sepakati sebagai temuan hasil pemikiran dalam bertransaksi mengenai hasil tambang. 

Walaupun hanya mereka sebut dalam sebuah percakapan ringan, kabar mengenai bentuk penyetara itu meluas cukup cepat diantara para pedagang-pedagang Gnom di berbagai wilayah. Mereka para Gnom, sangat memperhitungkan semua hal dan mereka membutuhkan ukuran pasti dalam berdagang sebagai kesepakatan atas jual beli atau tukar menukar dengan logam mulia.

Dalam ukurat berat yang mereka sepakati, berat yang sama dengan  satu kepalan tangan Gnom, atau  kurang lebih satu kilogram, mereka sebut dengan istilah Wond. Ukuran berat yang lebih berkali-kali lebih besar, mereka sebut dengan Grob atau setara kurang lebih seribu kilogram (1 ton) dalam bahasa meraka.

Dari pandangan inilah para Gnom memiliki ide dalam membuat alat atau perangkat yang digunakan dalam berat, untuk menunjang upaya-upaya mereka dalam menaksir atau menggali batu-batu yang mereka angggap berharga dan unik, seperti pengungkit, katrol-katrol ataupun penyetara seberapa tingkat kekerasan sebuah logam atau batu mulia.

Timbangan yang mereka gunakan dalam bentuk katrol-katrolpun sangat bermacam-macam. Mulai dari pengukur benda berat sampai katrol kecil yang mereka gunakan untuk mengukur logam mulia, dengan satuan berat satu Gils atau seberat kepingan (kurang lebih seperseratus kilogram), dan yang sangat kecil yakni Tils, seberat biji kecil atau setara satu Gram.

Dalam wilayah perdagangan ataupun kekayaan mereka mengenal istilah Loter . Loter adalah sejenis logam mulia dan nilai lebih mereka ukur dari jenis dan berat kepingannya. Bagi Lomers atau yang biasa kita sebut rakyat biasa, karena itu seperti halnya pemenuh kebutuhan, sekaligus "pemecah masalah" bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun