"Aku yakin kalian akan menyesalinya, lebih baik dihentikan saja."
Pak Olan yang tadinya di sebelahku mendadak hilang. Aku masih mengamati ketua kami dan sang mandor berdiskusi dengan tenang. Tak begitu lama aku mencium bau yang kurang enak, dan asalnya dari sebelahku. Padahal asap rokokku baunya sudah menyengat, tetapi ini berbau sangat busuk.
"Kau yakin melakukan ini?" Tanyaku gamam.
"Tenang saja, ini akan berlangsung cepat."
Aku melihat Pak Olan berdiri dengan tenang, sambil menggenggam sesuatu yang berlendir dan berwarna hitam. Kemudian ia berjalan sejenak, tenang, dan mematikan suara langkahnya. Ia lemparkan gumpalan busuk itu, tepat di wajah ketua kami. Lalu menyeret-nyeret tangannnya di sepanjang baju milik ketua hingga tangannya bersih. Diraihnya lembaran kertas dari sang mandor, dan dibakar dengan korek api miliknya. Sambil berteriak dia menyuruh kami segera melaksanakan penanaman pohon, seketika itu juga kami menuruti perintahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H