“Iya, d d dan anehnya mereka ditemukan terkapar penuh luka di pekuburan, tanpa kelamin...”
“K k kau baik-baik saja nak?”
“Hah?” aku pura-pura ketakutan, memeluk lengan mbok Minah
“Mbok...”
“Ssst... sudah jangan takut ya, mbok tahu, tapi, hari ketigabelas sudah berlalu, semoga esok hari semua bisa tenang kembali”
“Mbok...”
“Sebentar ya, mbok buatkan teh hangat untukmu”
.
Semilir angin yang bisu,
tataplah mataku
biar noda tak bercela,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!