Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenang Cak Nur (Almarhum) – Jalan Hidup Seorang Visioner ( Bagian 2 )

1 Agustus 2012   04:52 Diperbarui: 5 Juli 2015   19:59 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amerika Serikat

Maret 1969, Nurcholish baru saja pulang dari menunaikan ibadah haji atas undangan pemerintah Arab Saudi. Jabatan sebagai Ketua Umum HMI akan berakhir di Mei 1969, artinya 2 bulan kemudian.

Maka ia mempergunakannya untuk mempersiapkan pidato pertanggungjawaban dan menulis naska Nilai-Nilai Dasar Perjuangan ( NDP) yang kelak menjadi pegangan ideologi HMI.

Naskah NDP adalah pengembangan dari risalah yang pernah ditulisnya di tahun 1965, berjudul Dasar-Dasar Islamisme. Perubahan itu dilakukan setelah ia pulang dari perjalanan berkeliling Amerika Serikat dan negara Timur tengah di tahun 1968. Kata Islamisme dianggap terlalu besar klaimnya, sehingga perlu disederhanakan dan disesuaikan dengan aktivitas mahasiswa. Maka dipilihlah kata ”Perjuangan” yang diakuinya terinspirasi oleh karya Sutan Sjahrir, ”Perjuangan Kita”.

Jadi NDP tersebut merupakan ringkasan dari hasil kunjungannya ke Amerika Serikat dan Timur Tengah.

Kunjungan ke Amerika Serikat itupun atas undangan pemerintah AS. Yang kelihatannya ingin menunjukkan kepada Nurcholish ”apa yang dia benci selama ini”. Yang dimaksud adlaah tulisan-tulisan Nurcholish yang kritis terhadap Barat.

Waktu kunjungan yang berdurasi 1,5 bulan itu digunakan Nurcholis menemui tokoh-tokoh penting, berdiskusi dengan kalangan kampus, dan mendatangi komunitas-komunitas religius.

Namun karena keinginan terbesarnya justru mengunjungi negara-negara Timur Tengah untuk memperdalam pengetahuannya tentang Islam, sehingga selama di Amerika ia menjalin hubungan cepat dengan orang-orang Timur Tengah. Ia mengatakan bahwa akan menemui mereka di sana dalam waktu dekat.

Di Washington, Nurcholish bertemu dengan tokoh-tokoh Islam seperti Hasan Turabi dari Sudan, dan Dr. Farid Mustofa dari Riyadh, Arab Saudi. Ia berkenalan juga dengan Totonji, seorang pemimpin mahasiswa Islam dari Arab Saudi yang kemudian membawanya ke Pensylvania State University. Di sini ia mengunjungi markas Moslem Student Association of North American and Canada (MSA) yang diketuai Muhammad Abduh Yamani, yang kelak menjadi Menteri Penerangan Arab Saudi.

Di MSA, Nurcholish juga berkenalan dengan dokter Jawad, seorang keturunan Irak yang bekerja di RS Istanbul, Turki.

Semua orang itu, kecuali Abduh Yamani, kelak ditemui Nurcholish di negerinya masing-masing.Subhanallah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun