Mohon tunggu...
Dinda Henita Dimasdiani
Dinda Henita Dimasdiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Manajemen

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Retensi Karyawan Kunci: Mencegah Turnover dengan Praktik SDM Terbaik

9 Juni 2024   13:46 Diperbarui: 27 Juni 2024   22:18 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mempertahankan karyawan kunci merupakan tantangan bagi banyak bisnis saat ini. Turnover yang tinggi dapat berdampak negatif pada kinerja perusahaan, produktivitas, dan semangat kerja karyawan. Tujuan artikel ini adalah untuk mengidentifikasi praktik terbaik sumber daya manusia (SDM)  yang dapat diterapkan untuk meningkatkan retensi karyawan kunci.

Artikel ini membahas strategi seperti kompensasi kompetitif, pengembangan karir, fleksibilitas tempat kerja dan keseimbangan kehidupan kerja, budaya organisasi kolaboratif, dan manajemen bakat yang efektif melalui tinjauan literatur terkini. Dengan menerapkan praktik-praktik ini secara holistik, perusahaan dapat  mempertahankan karyawan kunci dan meminimalkan risiko pergantian karyawan.

Pentingnya Retensi Karyawan Kunci

Karyawan kunci adalah aset berharga bagi perusahaan. Karyawan kunci tidak hanya memiliki keterampilan dan pengetahuan unik, namun juga memahami budaya, proses, dan hubungan kerja  perusahaan. Hilangnya karyawan kunci ini dapat mengakibatkan hilangnya pengetahuan organisasi, penurunan produktivitas, terhambatnya inovasi, dan terasingnya hubungan dengan pelanggan (Suharno et al., 2020).

Gangguan terhadap operasional bisnis, berkurangnya produktivitas, dan hilangnya pengetahuan karena tingginya pergantian karyawan merupakan dampak yang mungkin terjadi. Solusi terhadap masalah ini terletak pada penerapan strategi manajemen sumber daya manusia (SDM) yang baik untuk meningkatkan retensi karyawan kunci..

 

Praktik SDM Terbaik untuk Meningkatkan Retensi Karyawan Kunci

Beberapa praktik SDM terbaik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan retensi karyawan kunci antara lain:

  • Kompensasi Kompetitif: Memberikan kompensasi kompetitif bagi karyawan kunci, termasuk gaji, tunjangan, dan insentif, membantu mereka tetap bertahan di perusahaan. Ketika karyawan kunci merasa bahwa mereka mendapat kompensasi yang adil dan pantas atas pekerjaan mereka, mereka cenderung lebih loyal dan berkomitmen terhadap perusahaan. Perusahaan harus  secara teratur melakukan riset pasar untuk memastikan  paket kompensasi mereka tetap kompetitif dan  menarik serta mempertahankan talenta terbaik.
  • Pengembangan Karir: Meningkatkan keterlibatan karyawan dengan memberikan peluang pengembangan karir dan jalur pelatihan yang jelas.
  • Fleksibilitas kerja dan keseimbangan kehidupan kerja: Meningkatkan kepuasan dan keterlibatan kerja karyawan dengan menawarkan jadwal kerja yang fleksibel, seperti jam kerja fleksibel dan bekerja dari rumah, untuk mendukung keseimbangan  kehidupan kerja.
  • Budaya Perusahaan yang Kolaboratif: Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, menghargai pekerjaan, dan mengakui prestasi kerja dapat memperkuat rasa memiliki dan loyalitas karyawan.
  • Manajemen talenta yang efektif: Melibatkan identifikasi, pengembangan, dan pemeliharaan talenta utama untuk pencegahan turnover yang efektif. Perusahaan dapat menerapkan strategi manajemen talenta komprehensif yang mencakup penilaian kinerja yang adil dan rencana retensi talenta yang ditargetkan.

Mempertahankan retensi karyawan kunci memiliki beberapa tujuan dan manfaat penting bagi sebuah perusahaan, antara lain:

1. Menjaga Kesinambungan Bisnis

Karyawan kunci memberikan pengalaman, keahlian, dan pemahaman mendalam tentang operasional perusahaan dengan menjaga bisnis tetap beroperasi. Mempertahankan mereka memastikan kesinambungan strategi, proses, dan inovasi perusahaan.

2. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi

Karyawan yang berpengalaman dapat bekerja lebih produktif dan efisien, sehingga meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

3. Mendorong Inovasi dan Pengembangan

Karyawan kunci yang setia cenderung lebih termotivasi untuk terus berinovasi dan membuat produk atau layanan baru untuk mendukung daya saing perusahaan.

4. Menjaga Pengetahuan Organisasi

Karyawan kunci memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman berharga. Memelihara mereka berarti menjaga aset pengetahuan yang sulit digantikan.

5. Meningkatkan Moral dan Motivasi Karyawan

Retensi karyawan kunci dapat meningkatkan moral dan motivasi karyawan lain karena mereka melihat peluang karir yang jelas untuk berkembang.

6. Menghemat Biaya Rekrutmen dan Pelatihan

Menjaga karyawan kunci dapat mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk merekrut dan melatih karyawan baru dengan kompetensi yang sama.

7. Menjaga Hubungan dengan Pelanggan

Karyawan kunci biasanya memiliki hubungan baik dengan pelanggan, mempertahankan hubungan ini dapat membantu menjaga hubungan dan loyalitas pelanggan yang berkelanjutan.

Perusahaan juga bisa mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh kehilangan karyawan kunci dengan beberapa alasan sebagai berikut :

1. Keahlian dan Pengetahuan Kritikal: Karyawan kunci memiliki keterampilan, pengalaman, dan pemahaman mendalam tentang bisnis yang sulit digantikan, dan kehilangan mereka berarti kehilangan aset pengetahuan yang sangat berharga bagi perusahaan.

2. Terganggunya Kelangsungan Operasional: Karyawan kunci sangat penting untuk proses bisnis. Mereka dapat mengganggu operasi dan mengurangi produktivitas jika mereka pergi.

3. Pengambilan Keputusan yang Terhambat: Karyawan kunci tebertanggung jawab dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan, dan kehilangan mereka dapat menyebabkan pengambilan keputusan menjadi lebih lambat dan kurang efektif.

4. Menurunnya Semangat dan Motivasi Karyawan: Hilangnya seorang karyawan kunci dapat mempengaruhi semangat dan motivasi karyawan lainnya.Hal ini dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas tim secara keseluruhan.

5. Kerugian Finansial: Merekrut dan melatih karyawan baru untuk mengisi posisi karyawan kunci membutuhkan biaya yang besar. Penurunanh produktivitas yang bersifat sementara juga dapat berdampak pada keuntungan perusahaan.

6. Risiko Kehilangan Pelanggan dan Reputasi: Karyawan kunci seringkali menjadi tokoh utama perusahaan dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Kehilangan karyawan kunci dapat menyebabkan perpindahan pelanggan dan berdampak negatif pada reputasi perusahaan.

Oleh karena itu, mempertahankan karyawan kunci menjadi prioritas penting bagi perusahaan untuk menjaga keunggulan kompetitif dan keberlanjutan jangka panjang. Berikut beberapa perusahaan yang telah menerapkan praktik SDM terbaik dalam mempertahankan karyawan kunci, menurut penelitian yang dilakukan Dwiputri di PT. Telkom Indonesia dan Astuti di perusahaan Unilever Indonesia.

PT Telkom Indonesia

Telkom Indonesia, perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, telah menerapkan beberapa praktik SDM terbaik untuk mempertahankan karyawan kunci, antara lain:

  • Menawarkan paket kompensasi yang kompetitif yang mencakup gaji, tunjangan, dan program kepemilikan saham karyawan.
  • Mengembangkan program pelatihan dan pengembangan karir yang komprehensif bagi karyawan.
  • Menciptakan budaya kerja yang mendukung kreativitas, inovasi, dan kesejahteraan karyawan.

PT Unilever Indonesia

Unilever Indonesia, anak perusahaan Unilever global, telah menerapkan beberapa praktik SDM terbaik untuk mempertahankan karyawan kunci, antara lain:

  • Memberikan peluang pengembangan karir yang jelas dan program rotasi pekerjaan.
  • Menerapkan sistem manajemen kinerja yang adil dan transparan.
  • Menyediakan fasilitas dan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan.

Berdasarkan penelitian, ada pula beberapa indikator untuk mengukur keberhasilan praktik tersebut, antara lain:

PT Telkom Indonesia:

  • Tingkat turnover karyawan kunci, khususnya di posisi-posisi strategis.
  • Hasil survei kepuasan dan keterlibatan karyawan.
  • Produktivitas dan kinerja tim-tim inti perusahaan.
  • Jumlah karyawan kunci yang dipromosikan atau mengambil peran kepemimpinan.

PT Unilever Indonesia:

  • Tingkat retensi karyawan kunci dalam jangka panjang.
  • Hasil penilaian kinerja dan potensi karyawan kunci.
  • Feedback dan masukan dari karyawan melalui survei dan wawancara.
  • Peningkatan kualitas dan kuantitas kandidat internal untuk posisi-posisi kunci.

Berdasarkan penelitian  Perusahaan menghadapi beberapa tantangan dan kendala, antara lain:

PT Telkom Indonesia:

  • Persaingan yang ketat dalam industri telekomunikasi untuk mendapatkan talenta terbaik.
  • Kesulitan menyesuaikan paket kompensasi dengan standar industri yang terus berubah.
  • Mempertahankan motivasi dan keterlibatan karyawan dalam jangka panjang.

PT Unilever Indonesia:

  • Menyeimbangkan tuntutan karir karyawan kunci dengan kebutuhan bisnis.
  • Menjaga konsistensi implementasi program pengembangan karir dan talent management.
  • Mengatasi isu work-life balance dan stres kerja pada karyawan kunci.

Secara umum, tantangan utama yang dihadapi perusahaan adalah menyeimbangkan tuntutan bisnis dengan kebutuhan dan ekspektasi karyawan kunci, serta menjaga konsistensi implementasi praktik SDM di tengah persaingan pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif. Adaptasi yang berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

Contoh Perusahaan di Indonesia yang Berhasil Mempertahankan Karyawan Kunci

PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia, salah satu perusahaan milik negara terbesar di Indonesia, telah berhasil mempertahankan banyak karyawan kunci untuk jangka panjang. Berdasarkan laporan tahunan Telkom (2020), perusahaan  memiliki program pengembangan karir yang komprehensif, kompensasi yang kompetitif, dan budaya organisasi yang mendukung pembelajaran dan kolaborasi. Akibatnya, tingkat pergantian karyawan Telkom lebih rendah dibandingkan rata-rata industri telekomunikasi.

PT Astra International

Astra International, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, dikenal karena kemampuannya dalam mempertahankan talenta terbaik. Penelitian  Willis Towers Watson (2019) menunjukkan bahwa Astra telah menerapkan praktik pengelolaan sumber daya manusia yang efektif seperti sistem kompensasi berbasis kinerja, program pengembangan kepemimpinan, dan budaya organisasi yang kuat. Hal ini akan memungkinkan Astra untuk mempertahankan karyawan-karyawan kuncinya dan menjamin kelangsungan usahanya.

PT Unilever Indonesia

Unilever Indonesia, anak perusahaan  Unilever Global, telah lama dikenal karena kemampuannya dalam mempertahankan karyawan berpengalaman. Berdasarkan laporan tahunan Unilever Indonesia (2021), perusahaan  menawarkan paket kompensasi yang kompetitif, program pengembangan kepemimpinan yang terstruktur, dan peluang karir yang jelas bagi karyawannya. Hal ini memungkinkan Unilever Indonesia  mempertahankan banyak karyawan kunci untuk jangka panjang.

Di bawah ini adalah contoh inovasi yang didorong oleh karyawan kunci di perusahaan yang berhasil mempertahankan talenta terbaik.

PT Telkom Indonesia: Pengembangan salah satu produk andalan Telekom saat ini, layanan internet broadband 'IndiHome' oleh tim teknologi informasi Telkom dan implementasi transformasi digital di seluruh area bisnis Telkom, dipimpin oleh tim eksekutif senior Telkom dengan pengalaman teknologi yang luas.

PT Astra International: Pengembangan Program Safe Driving Astra Daihatsu  oleh tim R&D Astra. Hal ini akan meningkatkan standar keselamatan berkendara di Indonesia dan inovasi produk otomotif ramah lingkungan seperti kendaraan hybrid dan listrik yang dilakukan oleh tim desain dan engineering Astra.

PT Unilever Indonesia: Portofolio merek perawatan pria bertambah dengan diluncurkannya produk perawatan kulit Pond's Men, yang merupakan hasil penelitian mendalam oleh tim penelitian dan pengembangan Unilever. Mengembangkan kemasan biodegradable  sebagai bagian dari upaya keberlanjutan produk Unilever.

Contoh di atas menunjukkan bahwa karyawan kunci di perusahaan-perusahaan ini dapat menghasilkan inovasi signifikan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut berhasil mempertahankan talenta-talenta terbaik melalui berbagai praktik manajemen sumber daya manusia yang efektif.

Kesimpulan

Mempertahankan karyawan kunci merupakan tantangan penting bagi bisnis saat ini. Dengan menerapkan praktik terbaik SDM terbaik seperti kompensasi kompetitif, pengembangan karier, fleksibilitas kerja dan keseimbangan kehidupan kerja, budaya organisasi yang mendukung, dan manajemen bakat yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan utama dan meminimalkan risiko kemungkinan terjadinya pergantian karyawan yang merugikan bagi bisnis.

Mempertahankan retensi karyawan kunci memiliki beberapa tujuan dan manfaat penting bagi perusahaan. Hal tersebut antara lain menjaga kelangsungan usaha, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, mendorong inovasi dan pengembangan, menjaga pengetahuan organisasi, meningkatkan semangat dan motivasi karyawan, menghemat biaya rekrutmen dan pelatihan, serta menjaga hubungan pelanggan.

Mempertahankan retensi karyawan kunci memungkinkan perusahaan mempertahankan keunggulan kompetitif jangka panjang dan memastikan keberlanjutan bisnis. Dengan menggunakan praktik SDM terbaik untuk mempertahankan karyawan kunci Perusahaan dapat menghasilkan inovasi-inovasi penting untuk keberlansungan jangka panjang perusahaan.

Penulis

Dinda Henita Dimasdiani (Mahasiswa Manajemen UNMA) dindahenita1@gmail.com

Dr. H. Asep Qustolani, SE. MM (Dosen FEB UNMA) asepquinn@unma.ac.id

Daftar Pustaka

  • Dewi, I. G. A. M., & Rahyuda, A. G. (2019). Pengaruh Work-Life Balance Terhadap Turnover Intention Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen, 8(7), 4656-4684.
  • Hidayati, N., & Riyanto, S. (2020). Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir Terhadap Retensi Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi, 7(1), 99-112.
  • Putri, A. K., & Nelwan, O. S. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya Pada Turnover Intention Karyawan. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa, 12(1), 87-100.
  • Raharjo, S. T., Hidayat, Z., & Handayani, S. (2021). Pengaruh Pengembangan Karir dan Kompensasi Terhadap Retensi Karyawan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 24(1), 1-15.
  • Suharno, P., Heryanto, H., & Narmaditya, B. S. (2020). Factors Influencing Employee Retention: A Systematic Review. The Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(8), 587-597.
  • Astuti, S. D., & Sembiring, J. (2019). Strategi Retensi Karyawan Kunci di PT Unilever Indonesia. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa, 12(1), 99-114.
  • Dwiputri, I. N. (2020). Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Mempertahankan Karyawan Kunci di PT Telkom Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 22(2), 106-114.
  • PT Telkom Indonesia. (2020). Laporan Tahunan 2020. PT Telkom Indonesia.
  • Willis Towers Watson. (2019). Global Talent Management and Rewards Study. Willis Towers Watson.
  • PT Unilever Indonesia. (2021). Laporan Tahunan 2021. PT Unilever Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun