Mohon tunggu...
Dinda Anfa
Dinda Anfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Manajemen Layanan Bimbingan Konseling dalam Mendukung Kebutuhan Siswa di SMA Negeri 2

21 Desember 2024   22:41 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:41 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Program bimbingan konseling dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam empat aspek utama, yaitu: pribadi, sosial, belajar dan karir. Layanan ini mencakup kegiatan bimbingan klasikal, individual dan kelompok, serta kegiatan pendukung lainnya.

Dengan demikian, bimbingan konseling berfungsi sebagai pendukung utama dalam mengembangkan potensi siswa secara optimal, mencapai kemandirian dan kesuksesan dalam kehidupan.

Dalam Kurikulum Merdeka, tahapan perencanaan program bimbingan konseling dimulai dengan asesmen awal pada siswa kelas 10. Asesmen ini dilakukan untuk memahami kondisi, potensi, dan kebutuhan individu setiap siswa, menggunakan alat seperti Google Forms untuk efisiensi dan akurasi data.

Hasil asesmen menjadi dasar dalam menyusun program layanan yang terdiferensiasi. Misalnya, siswa yang membutuhkan dukungan karier akan mendapatkan bimbingan lebih mendalam dalam aspek ini, sementara siswa yang menghadapi kesulitan akademik akan diarahkan pada bimbingan belajar. Tahapan ini dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL), pelaksanaan program, hingga evaluasi untuk memastikan efektivitas program tersebut.

C.Relevansi dan Efektivitas Layanan BK dalam menghadapi tantangan baru

Layanan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah memiliki relevansi dan efektivitas yang signifikan dalam menghadapi tantangan baru. Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas layanan BK berhubungan positif dengan persepsi siswa, dimana semakin baik persepsi siswa terhadap layanan, semakin tinggi partisipasi mereka. Selain itu, layanan BK yang efektif dapat meningkatkan motivasi belajar dan mengurangi kecemasan siswa, berkontribusi pada prestasi akademik mereka. Namun, masih terdapat tantangan dalam hal keterbukaan siswa untuk berkonsultasi secara langsung, yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas layanan ini.

Menurut Hamalik, bimbingan di sekolah merupakan komponen strategis dalam program pendidikan yang bertujuan membantu siswa menyesuaikan diri dengan situasi dan merencanakan masa depan sesuai minat, kemampuan, dan kebutuhan sosial. Bimbingan ini berupa bantuan profesional untuk mengenali dan memecahkan masalah, mengembangkan kesadaran diri, mengelola emosi, dan membangun hubungan positif dengan orang lain. Hal ini memungkinkan siswa mencapai potensi optimal dan menikmati hidup bahagia.

Bimbingan di sekolah menekankan pentingnya pelayanan konseling yang terintegrasi dengan proses pendidikan. Konselor berperan sebagai fasilitator dan pendukung dalam proses pengembangan diri siswa. Mereka membantu siswa mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, mengembangkan rencana pencapaian tujuan, dan mengatasi kesulitan. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan kemandirian, kesadaran diri, dan keterampilan hidup.

Dalam pelayanan konseling, terdapat tiga aspek pendidikan penting, seperti disampaikan oleh Tohirin (2011): (1) usaha sadar dari konselor untuk membantu siswa mengenali potensi dan kebutuhan, (2) persiapan peran siswa di masa depan melalui pengembangan keterampilan hidup, dan (3) pencapaian tujuan bimbingan konseling untuk mencapai kesuksesan dan kemandirian. Aspek-aspek ini membantu siswa mencapai tujuan akademik, pribadi, dan sosial, serta menjadi warga negara yang produktif dan bertanggung jawab.

Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan program pendidikan yang strategis untuk membantu siswa mencapai potensi optimal. Tujuan ini tercapai melalui beberapa tahap penting: mengenal dan merumuskan tujuan hidup, memahami kebutuhan dan kesulitan pribadi, mengembangkan kemampuan dan bakat, dapat adaptasi diri dengan lingkungan sekolah dan masyarakat, serta memperkembangkan diri secara tepat dan teratur. Dalam membantu siswa memahami kemampuan dan kebutuhan mereka, menyediakan bantuan profesional untuk mengatasi kesulitan, dan mendukung perkembangan pribadi dan sosial merupakan peran penting seorang guru bimbingan dan konseling. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kesadaran diri, mengelola emosi, dan membangun hubungan positif dengan orang lain.

Tujuan bimbingan di sekolah, seperti disampaikan Zainal Aqib (2012), mencakup beberapa aspek kunci: mengatasi kesulitan dalam memahami diri dan lingkungan, mengidentifikasi dan memecahkan masalah pribadi dan sosial, mengptimasi bakat dan minat melalui pendekatan pendidikan dan vokasional yang terstruktur dan terarah, didukung oleh sumber daya dan bantuan luar sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun