Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sunflower (4), Asalnya para Pendebat

2 Oktober 2024   13:51 Diperbarui: 3 Oktober 2024   11:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang Matahari bertanya dengan dirinya sendiri, setelah dia nongkrong bersama kawan-kawannya, di lewat tengah malam yang hening, mengapa generasi tua selalu berjarak dan berbeda pikiran. Ia belum menemukan jawaban yang pas, meski sudah ada beberapa anggapan, tapi ia belum bisa menyimpulkan dengan pasti.

Memang tak banyak yang tahu bahwa sesungguhnya Matahari ini adalah seorang over thinker, apa saja ia pikirkan. Dan dari yang sering dipikirkannya itu sertingkali diolahnya menjadi tulisan di komputer rumahnya, tanpa tahu semua itu ingin diapakan. 

"Andai semua ini bisa gue terbitin, asyik kali ya?" batinnya beberapa kali berkata di berbagai kesempatannya merenung.

Namun ia tak pernah tahu caranya dan harus melakukan apa, yang penting ia kumpulkan saja segala keresahannya itu dalam file-file di Komputernya. Ia terkenang dengan film serial di Televisi dahulu, Doogie Howser M.D.

Doogie Howser, M.D. adalah film drama kedokteran yang berlangsung selama empat musim di American Broadcasting Company (ABC) mulai 19 September 1989, hingga 24 Maret 1993, dengan total 97 episode. 

Doogie kerap menuliskan kejadian-kejadian yang dilewatinya, seperti menjadi sebuah konklusi disetiap episodenya, dalam catatan khusus di Komputernya. 

Jika mungkin Matahari dan Doogie hidup di zaman sekarang, pasti bukan saja menjadi blogger, tapi sudah menjadi seorang influencer di media sosial yang diangkat dari setiap tulisan mereka.

Ternyata apa yang dilakukan Matahari, juga dilakukan oleh Bunga. Dan sama pula, ia banyak mengalami keresahan lewat sudut pandangnya terhadap aneka ragam permasalahan hidup.

Bedanya Bunga lebih suka menuliskannya di diary dan karena ia bisa main musik, beberapa tulisannya telah ia jadikan lagu. Sama seperti Matahari, ia pun tak mengerti semua karyanya itu harus diapakan.

Sejak masuk kuliah, keresahan dan pandangannya terhadap kondisi sosial makin berkembang, apalagi dengan apa yang dipelajarinya di bangku kuliah, tampak related.

Meski tidak dari semua aspek, namun ada hal-hal yang memang dirasakannya sesusai. Artinya ia sama sekali tidak merasa salah jurusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun