Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sunflower (4), Asalnya para Pendebat

2 Oktober 2024   13:51 Diperbarui: 3 Oktober 2024   11:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari nyaris menjadi anak manja karena ia masih tergolong anak bontot, Susan adalah kakaknya yang paling cantik, dan mereka dua bersaudara yang cukup kompak. Susan yang sudah menikah, baru mempunyai anak satu dan suaminya adalah seorang Pengacara yang kondang.

Kalau dipikir-pikir, dan itu sering dijadikan candaan garing oleh Matahari, profesinya dengan Wawan sang Kakak Ipar, sebelas dua belas seperti dirinya.

"Profesi gue sama Bang Wawan kan sama, kak. Mirip. Sebelas dua belas lah," Matahari membuka candaan garing itu.

"Sama? pala lu bau menyan," ledek Susan yang paham kalau adiknya bercanda garing seperti itu, pasti ada maunya.

"Ya mending bau menyan lah daripada bau tokai," balas Matahari, "Lo nggak nanya, miripnya dimana?"

"Nggak, ngapain?" jawab Susan mematahkan impian Matahari supaya dapat punch line jokes.

"Gue jawab sendiri deh. Berita di TV kan kalo nyiarin peristiwa juga nggak pernah minta persetujuan penontonnya kan?" Matahari sampai segitunya pingin nge-jokes.

"Terserah lo," jawab Susan cuek.

"Gue kan Pengacara kondangan, pengangguran banyak acara yang sering kondangan," ucap Matahari pantang menyerah.

Krik..krik..krik.. kriukkkk...hening dan garing...

Susan pun memegang jidat Matahari, kemudian tangan yang bekas memegang jidat itu ditaruh di pantatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun