Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasib Si Janda Cantik

20 September 2024   17:53 Diperbarui: 20 September 2024   20:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riana terdiam dan memandang lurus ke depan, goloknya ia lepas dan jatuhkan ke sofa. Riana iba dan luluh melihat kesedihan Zia.

"Maafin, aku,"

"Iya,"

"Tapi, sampai kudengar mereka nyentuh elo, jangan pernah lo tenangin gue kayak tadi. Orang kayak itu nggak layak hidup di dunia ini. Penjahat kelamin!"

Zia bernapas lega, meski ia tambah khawatir karena paham jiwa Riana yang berangasan itu. Ia juga paham dengan tabiat orang-orang di lingkungannya yang tak bisa diubah dengan singkat.

Hidup menjadi janda memang tidak enak dan Zia siap menjalaninya meski dianggap macam-macam. Ia yakin semua anggapan, fitnah, cacian pada saatnya nanti akan berbalik kepada pembuatnya.

"Kamu harus terus berbuat baik, meskipun orang tidak baik ke kamu. Tugas kita itu hanya berbuat baik, bukan menanggapi segala hal yang tidak baik dari mereka, Zeynab."

Zia si janda cantik ini ingin mengajak anaknya agar tidak menggubris perilaku tidak baik orang untuk tetap melakukan kebaikan,  karena hidup akan menjadi lebih baik dengan seperti itu. Itu yang sangat Zia yakini...***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun