Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasib Si Janda Cantik

20 September 2024   17:53 Diperbarui: 20 September 2024   20:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kan udah gue bilang. Ini urusan gue. Lo di sini aja. Sakit hati lo sama mereka, gue bayar lunas. Gue bonusin malah."Riana berkata makin sangar.

Zia tak kuat lagi, ia menangis histeris. "Cukup! Cukup Riana. Aku yang mereka hina. Kamu itu cuma kena imbasnya. Biar aku yang nanggung, kamu nggak usah."

"Nggak bisa!"

"Yanaaa..pleaseee..aku udah kehilangan suami. Aku nggak mau kehilangan sahabat. Apalagi dengan cara kayak gini."

"Kok kehilangan? Mereka yang bakal mampus, Zia! Lo tenang aja deh."

"Nggak bisa...aku nggak bisa ngelihat kamu sok jagoan kayak gini..."

Riana terdiam, tubuhnya mluai melemas setelah penuh ketegangan tadi. Ia menatap Zia yang berderai air mata dengan isakan yang menggoncangkan seluruh tubuhnya.

"Aku nggak suka sama kelakuan mereka. Kelakuan yang ngakunya jantan, tapi kelakuannya nggak lebih kayak ayam sayur. Beraninya cuma ngejek perempuan. Bilang janda, lesbi, ahhh...apa saja sesuka mereka. Dipikirnya kita ini nggak punya hati dan nggak bisa marah."

"Itu hak mereka, Riana."

"Enak aja. Kita juga punya hak untuk hidup damai, Zia. Mereka nggak berhak kepo, ikut campur, trus seenak udelnya godain cewek. Emangnya dia pikir, semua cewek gampangan dan bisa dipake? Pikiran mereka itu perut ke bawah aja!" Riana berkata dengan berapi-api.

"Nggak semua laki-laki, Riana,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun