Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasib Si Janda Cantik

20 September 2024   17:53 Diperbarui: 20 September 2024   20:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mereka bilang gue tomboy iya itu emang bener. Tapi gue lesbi? Bjirrr! Nggak terima gue. Apalagi kita dibilang pacaran. Najis! Gue masih waras!"

"Yan. Sadar. Sabar. Orang sini emang begitu," Ia berusaha menenangkan Riana.

"Lo tuh terlalu sabar! Tapi gue bukan elo, Zia. Mereka jual, gue beli. Mau ngerasain permainan golok gue, hah!"

Dengkul Zia mendadak lemas, ia hempaskan tubuhnya untuk duduk di kursi memandang Riana dengan muka berangasan. Cowok abis!

Tak lama Riana selesai mengasah golok milik Zia yang ada di dapur. Ia melihat Golok itu, Zia makin ngeri saat melihat bagian tajam golok itu terkena sinar, begitu mengkilap.

"Ini golok mahal, keren. Punya siapa?" tanya Riana mengagumi golok itu.

"Bapakku," Zia menjawab dengan suara bergetar.

Tak lama kemudian Riana pun beraksi memainkan golok itu dengan sangat lihainya, "Nih, lo lihat, Zi. Sepuluh orang juga berani gue. Abis ini gue tebas sama golok sekeren ini." Riana pamer jurus penutup.

"Riana. Please yan..."

"Kenapa? Ini udah jadi urusan gue. Lo tenang aja," Riana berkata tenang.

"Ya tapi jangan kayak gini dong. Aku ngeri," Zia kian bergetar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun