Muak rasanya mendengar aneka nasihat yang terus mengalir memenuhi otak dan mungkin saja sudah luber! Itulah yang dirasakan Vino belakangan ini. Segala hal yang kemudian menjadi problem terus menumpuk dan membesar tanpa arah serta gambaran ditemukannya solusi.
Lelah terus berada di rumah, membuatnya merasa nyaman berpergian entah hanya dengan berjalan kaki, bersepeda motor, ataupun menggunakan moda transportasi yang tersedia di kepadatan kota Jakarta.
"Hmmm...padat, macet, polusi, panas terik! Bikin makin bete!" maki Vino dalam hatinya menjumpai sesuatu yang sudah menjadi hal biasa di kehidupan warga Jakarta itu.
Dan tiba-tiba bensinnya habis...
Ini sih ibarat kata, sudah jatuh tertimpa tangga kecemplung sumur!
Mana segala peribahasa indah yang katanya bisa mengubah pikiran dan menggerakkan hati orang untuk melakukan perubahan?
Bullshit!
Dalam situasi seperti yang dialami Vino itu, marah, mengumpat dan memaki rasanya menjadi hal terindah serta lazim dilakukan. Terutama bagi mereka yang tiap hari mengalami hidup seperti Vino yang penuh masalah, apalagi dengan tidak terlihatnya "hilal" solusi.
"Sial ini motor!" makinya sambil menendang ban motornya kencang, namun setelah itu ia nyengir kesakitan.
Namun di sisi lain, pikirannya mulai  jahil dengan menciptakan kata serta situasi berlawanan di dalam kepalanya!
"Bukan motornya yang sial! Elo yang sial bin apes karena dasarnya elo tuh pecundang!" ucap sadis sisi lain pikiran Vino