Ciri-ciri usaha kecil menurut Mintzerg dkk dalam (Situmorang, 2018) adalah:
- Kegiatan cenderung tidak normal dan jarang yang mempunyai rencana bisnis.
- Struktur organisasinya bersifat sederhana.
- Jumlah tenaga kerja terbatas dengan pembagian kerja yanglonggar.
- Kebanyakan tidak memiliki pemisahan antara kekayaan pribadi dan perusahaan.
- Sistem Akuntansi yang kurang baik, dan kadang kadang tidak memiliki.
- Skala ekonomi terlalu kecil sehingga sukar menekanbiaya.
- Marjin keuntungan sangat tipis.
- Kemampuan pasar serta divervikasi pasar cenderung terbatas.
- Keterbatasan modal sehingga tidak mampu memperkerjakan manajer manajer profesional.
Hal ini menyebabkan kelemahan manajerial yang meliputi kelemahan pengorganisasian, perencanaan, pemasaran dan akuntansi.
2.3.2 Masalah yang di hadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Perkembangan usaha mikro dan kecil di Indonesia tidak lepas dari berbagai macam masalah. Tingkat intensitas dan sifat dari masalah-masalah tersebut tidak bisa berbeda tidak hanya menurut jenis produk atau pasar yang dilayani, tetapi juga berbeda antar wilayah atau lokasi, antar sentra, antar sektor atau subsektor atau jenis kegiatan, dan antar unit usaha dalam kegiatan atau sektor yang sama (Tambunan, 2020). Meski demikian masalah yang sering dihadapi oleh usaha mikro dan kecil antara lain:
- Kesulitan pemasaran
Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan usaha mikro dan kecil. Salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran adalah tekanan-tekanan persaingan, baik pasar domestic dari produk serupa buatan usaha besar dan impor, maupun di pasar ekspor.
- Keterbatasan FinancialÂ
Usaha mikro dan kecil, khususnya di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek financial: mobilitas modal awal (star-up capital) dan akses ke modal kerja, financial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan demi pertumbuhan output jangka panjang.
- Keterbatasan SDM
Keterbatasan SDM juga merupakan salah satu kendala serius bagi banyakusaha mikro dan kecil di Indonesia, terutama dalam aspek- aspek enterpreunership, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, engineering design, quality control,organisasi bisnis, akuntansi, data processing, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Keterbatasan ini menghambat usaha mikro dan kecil Indonesia untuk dapat bersaing di pasar domestik maupun pasar internasional.
- Masalah Bahan Baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lainnya juga sering menjadi salah satu kendala serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi banyak usaha mikro dan kecil di Indonesia. Keterbatasan ini dikarenakan harga baku yang terlampau tinggi sehingga tidak terjangkau atau jumlahnya terbatas
- Keterbatasan Teknologi
Usaha mikro dan kecil di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi lama atau tradisional dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya total faktor produktivitas dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat.Â
Â
2.3.3 Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan menengah