"Kakakmu  sulit bicara .... heheee..... " kata Denny tertawa. Mira menoleh ke arah  kakaknya. Benar, Wiwin tengah tertunduk sambil mempermainkan ujung  jilbabnya.
"Aku yang mengiyakan." kata Mira.
"De Mira! Deeee..... ini bukan main-main." Wiwin menahan adiknya.
"Memang ini serius, Mira tahu."
"Iya... iya Teteh tahu ...."
"Di  sini, di gazebo ini adalah prakata. Jika hitam katakan hitam, jika  putih katakan putih. Jika sudah jelas, kita kembali ke ruang tamu. Kita  akan tindak lanjuti."
"Aaah kakak! Kayak sidang komisi saja!"
Menjelang kata-kata yang lebih serius, Wiwin dan Mira diam. Denny mengambil nafas dalam sebelum bicara.
"Mbak  Wiwin, dengan diawali permohonan maaf... jika Mbak berkenan, aku akan  menyatakan kata serius untuk gadis yang aku jumpai di Jamarat."
"Iii.... iya."
"Aku akan melamar Mbak Wiwin."