"Indonesia!" tiba-tiba ia mendengar ada  suara di sebelah kirinya berjalan. Wiwin menoleh. Ia melihat seorang  pemuda di sebelahnya.
"Ya? Saya?"
"Iya, Mbak."
"Oooo... ada apa ya?"
"Awas hati-hati jangan sampai melihat ke belakang. Nanti putaran yang  ini batal."
"Oh! Iya... iya."
"Ini syal anda Mbak? Kloter Majalengka?" katanya sambil menyorongakan syal ciri kloter.
"Oh... iya.... tapi .... mmm..... ambil saja. Ya ambil saja silakan!" kata gadis sambil bergegas mempercepat jalan sambil terus menggamit lengan Bu Yanti.
Kejadian  itu tepat ketika mereka berdua hampir mengangkat tangan lurus dengan  rukun Yamani. Entah karena daya apa, Wiwin dengan mantap mengatakan  "ambil saja" . Namun begitu hampir memasuki putaran keenam di lampu  hijau, gadis itu terhenyak.
"Syalku?"
"Sssst.... lampu hijau Neng! Bismillahi wallahu akbar!" sergah Bu Yanti mengingatkan.