Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Multazam dan Dua Hati Haji Tua

5 Oktober 2017   23:06 Diperbarui: 5 Oktober 2017   23:23 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Benar Bu Hajjah, ada satu yang terlupa."

"O iya silakan, mari masuk ..... silakan duduk!"

Setelah duduk kembali di ruang tamu, Haji Sujapar menghela nafas dalam.

"Begini Bu Hajjah .... Kita ingat ikrar persaudaraan haji, terakhir kali di rumah saya setengah tahun silam. Ketika kita berlima."

"Iya , iya."

"Bulan Januari lalu, Haji Abdul dan Hajjah Syarifah telah dibawa putranya ke Aceh. Lalu... mmm..... Haji Hambali telah wafat bulan kemarin."

"Iya... rasanya begitu cepat mereka meninggalkan kita."

"Akhir Oktober ini, kita pertemuan di siapa?"

"Seharusnya di rumah Haji Abdul Kohar, tapi ...."

"Itulah masalahnya."

"Kalau begitu di rumah Pak Haji saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun