Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Perkutut Bernama Margono

27 Juni 2017   04:13 Diperbarui: 22 Maret 2019   14:52 3621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Margonooo! Tak! Tak! Tak!

Tak ada respons. Laki-laki itu bahkan melihat burung itu seperti kebingungan. Ia mengulangi memanggil burung itu dengan namanya. Tetap tak ada respon. Wajah Pak Margono puas. Ia merasa beban di hatinya benar-benar hilang.

“Terima kasih Pak Naryo!” kata Pak Margono sambal mengguncang-guncang pundak Naryo.

“Sama-sama Pak.”

“Namanya diganti?”

“Iya Pak, kalau nggak diganti nama, bagaimana mau memanggil burung ini agar manggung.”

“Siapa nama barunya?”

Naryo bersiap-siap menjentitkan jari di depan burung perkututnya.

Suwignyo! Suwignyooooo! Tak! Tak! Tak!

Huur ketek-kong kuk kong! Huur ketek-kong kuk kong! Huur ketek-kong kuk kong!

Burung perkutut itu manggung sambil mengangguk-anggukan kepalanya berulang-ulang. Pak Margono terhenyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun