“Benar!”
Hari itu bagi Naryo benar-benar berkah.
Motor keluaran tahun 2015 ditambah uang sebanyak dua puluh lima juta sudah di tangan. Burung tidak berpindah tangan. Sementara itu Dayun menang taruhan terhadap Bilung. Bagi Pak Margono sendiri, tentu uang dan motor tak terlalu dianggap mahal. Burung dengan nama dirinya akan menyebabkan dirinya menjadi gunjingan dan cemoohan banyak orang. Inilah yang harus disingkirkan.
***
Dalam seminggu Naryo berusaha untuk menghilangkan syaraf respons Margono dalam diri perkutut bernama Margono. Ia datangi temannya yang lebih ahli dalam hal perkututan untuk membantu membantu mengganti nama. Tak masalah baginya harus membayar lima juta untuk itu. Tentu ditambah dengan beberapa syarat yang ia lakukan sendiri dengan cara sering nilem burung perkutnya ke dalam air belik.
Di hari kelima, Naryo sumringah. Burung perkututnya sudah tak merespons apa-apa ketika dipanggil dengan nama Margono. Ia puas. Janjinya dengan Pak Margono terpenuhi. Burung yang telah memberikan rejeki lumayan besar itu telah diganti nama.
Di hari ketujuh Pak Margono datang ke rumahnya.
“Bagaimana Pak Naryo?”
“Sudah beres Pak. Dia sudah bersih syarafnya dari nama lama.”
“Coba saya tes!” kata Pak Margono seraya mendekati sangkar perkutut.
“Silakan Pak.”