“Yiaaah ..... ntar dipulanginnya sambil diselipin surat ya? Hehee.....”
“Kata siapa?”
“Kata guru matem kita laaah!”
“Hahaaa.... kayaknya guru kita pengalaman gitu ya?”
“Hus! Kawalat ngomongin beliau lho!”
“Yaudah Put, sini ... nggak aku bawa pulang kok! Sebentar saja, sambil menunggu shalat ‘Asyar di masjid. Ntar aku balikin lagi.”
“Diselipin surat nggak?”
“Nggaaak! Ntar aku selipin seratus ribuan hahaa!”
Keduanya tertawa terkekeh.
Putri mengeluarkan buku catatan matematika, kemudan menyerahkannya pada Sapto. Pemuda itu manggut-manggut sabil tersenyum.
“Apaan tersenyum?”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!