Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Remaja: Skenario di Gerbong Argo Lawu

21 Oktober 2016   21:50 Diperbarui: 24 Oktober 2016   11:28 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Aku suka kalimat itu.”

“Bagian mananya?”

“Skenario Allah.”

“Skenario Allah? Apa maksudya?”

“Put .... maafkan Sapto. Dulu memang aku mengagumi tulisanmu. Aku foto. Pas dapat kalimat ini, nggak tahu kenapa waktu hati aku berdebar-debar. Waktu itu nggak terasa, aku mengeja nama Putri, Pu-tri Bu-nga Per-ti-wiiii.... Aku merasa, aku merasa .... waktu itu aku, Sapto, Sapto merasa bahwa aku ada dalam skenario itu Putriiii......”

“Saapp... Sapto ...”

“Putri, kalimat itu bersabar dalam segala skenario yang diberikan Alloh.Waktu itu, aku merasa bahwa kalimat itu untuk diriku Put. Aku yakin. Aku memang bersabar ... sejak bersahabat dengan Putri, terhalang oleh kedekatan Putri dengan Ranu. Aku hanya diam. Setelah Ranu pergi, aku pun tak pernah mendapat respon dari Putri ...  dulu ketika Ranu pergi, Sapto berharap bisa menggantikan Ranu. Itu pernah aku katakan. Tapi Putri tidak merespon, hingga aku berkelana lama, kuliah di Solo, yang sesungguhnya dekat dengan Yogya. Aku kangen Putri .... aku mau kontak takut, takut Putri sudah melupakan Sapto. Putri ..... seperti apakah skenario yang Putri bayangkan?”

Sapto bicara panjang dekat telinga Putri yang semakin menunduk. Gadis itu tak bisa menimpali kata-kata. Namun ia dengarkan dengan jelas apa yang Sapto katakan.

“Puuut .....”

“Ya...”

“Kapan rencana ke Yogya lagi?”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun