“Siapa yang romantis? Iiih ge-er! Ini acara penting. Taka da urusannya dengan romantis-romantisan. Ini serius.”
“Serius?”
“Iya serius. Papah tahu Bu Haryanti?”
“Iya, atasan Mamah itu, yang dimadu. Enak dong jadi Pak Raden ya. Begitu istrinya mandiri berkecukupan, cari istri lagi!”
“Enak bagaimana maksud Mapah?”
“Ibaratnya kita melatih orang untuk bisa berjalan, maka setelah bisa berjalan, kita melatih yang lain agar bisa berjalan juga. Itulah istri mudanya, obyek untuk dilatih agar bisa sesukses Bu Haryanti.”
“Wuih! Analogi konyol itu Pah! Analogi ngawur!”
“Hahaaaa…..”
“Papah selalu nggak serius. Pulang malam, dimarahi juga ngakak nggak serius.”
“Hahaaaa!”
“Dengan Pah, Pak Raden empat hari sakit keras. Di rumah sakit. Siapa yang ngurus?”