“Apakah bu Har sakit?” tanya Puspa sejurus kemudian.
“Shock.”
“Kasihan Bu Har.”
“Sekuat apapun perempuan, sekuat apapun ia menjadi pemimpin di kantor ini, ditinggal kawin suaminya pasti tidak kuat.”
“Apa kurangnya Bu Har?”
“Tak tahulah. Di mata kita, beliau itu wanita yang komplit. Cantik, kaya, tegas, punya jiwa leadership yang bagus, ramah, yaaah …. apa sih yang tak ada dalam diri Bu Har?” terang Bu Titin.
“Jadi apa kurangnya?”
“Tanya ke laki-laki.”
“Sayang laki-laki banyak yang tidak jujur. Yang kumplit saja ditinggal kawin, apalagi yang banyak kekurangan.”
“Tapi tidak juga. Tetanggaku di kampung, laki-lakinya ganteng, istrinya kayak gitu, toh awet sampai kakek-kakek nenek-nenek.”
“Laaah? Jadi apa penyebabnya?”