Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tiga Buah Permen untuk Arsa

1 Mei 2020   11:59 Diperbarui: 1 Mei 2020   12:24 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Christopher Ryan/Unsplash

Hanya 30 menit mereka bertemu di sana. Untuk kemudian berpisah dan melanjutkan pekerjaan masing-masing. Arsa pergi mengantar dokumen, dan Allina kembali ke rumahnya. Sebelum berpisah Allina meberikan tiga buah permen kepada Arsa. Allina menyerahkannya ke tangan Arsa. Kemudian dengan lembut, tangan Allina menggenggam tangan Arsa, membantu Arsa mengepalkan tangannya.

"Ar, aku kasih permen ini untuk teman perjalananmu melaksanakan tugas lapangan," ucapannya diselingi dengan tawa kecil yang menambah manis parasnya. "Kenapa hanya tiga? Kerena hanya tiga kata yang aku punya untuk mu. Yaitu, I Love U," pipinya merona merah.

Kemudian, "hanya tiga kata yang aku rasakan sekarang, yaitu I Need U, dan hanya ada tiga detik dalam kehidupanku tentang kamu, yaitu detik pertama ketika aku mendengar kejujuranmu, detik kedua saat aku merasakan getar cinta yang hadir setelah kejujuranmu, detik ketiga yaitu saat aku harus melepasmu kembali kepada Ammy, tunanganmu. Biarkanlah harapan kita menggantung di langit yang tinggi. Aku tak berani berharap bisa meraihnya Ar. Ammy lebih membutuhkanmu. Pergilah, hati-hati."

Mendengar itu semua, Arsa berjanji tak akan memakan permen itu sampai kapanpun. Akan ia jaga sebagai kenang-kenagan. Atau, bisa jadi, ia akan memakannya semua. Agar mendarah daging, larut di dalam darah, dan menggumpal bersama daging di tubuhnya. Tak akan pernah lepas.
Ia pergi mengantar dokumen. Suara gumamannya samar-samar terdengar berlomba dengan deru kendaraan di jalanan.

"Allina... lima puluh persen dari hatiku telah menjadi milikmu. Walau aku tahu kita tak akan mungkin bias bersama".

Kendaraan Arsa melaju, membawa pengemudinya menjauh dari restoran cepat saji. Allina masih tertegun dengan separuh hatinya yang dibawa pergi. Sedangkan Arsa, pergi menjauh membawa seribu gundah, dan tiga buah permen di saku celana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun