indakan melawan hukum, mereka cenderung lebih rentan terlibat dalam kejahatan tersebut.
3. Dinamika Kejahatan Struktural dalam Konteks Globalisasi:
  Globalisasi telah mempengaruhi dinamika kejahatan struktural dengan beberapa cara, seperti:
  a. Peningkatan Eksploitasi: Globalisasi telah memperluas ruang lingkup ekonomi global, menciptakan peluang baru untuk eksploitasi manusia dan sumber daya alam. Misalnya, perusahaan multinasional dapat memanfaatkan perbedaan dalam regulasi dan perlindungan hak tenaga kerja antar negara untuk memaksimalkan keuntungan mereka dengan cara yang merugikan pekerja.
  b. Kejahatan Keuangan dan Korupsi Transnasional: Globalisasi juga telah memfasilitasi kejahatan keuangan dan korupsi transnasional. Perdagangan internasional yang semakin terhubung dan kompleks menciptakan celah yang dapat dimanfaatkan oleh individu atau kelompok untuk melakukan tindakan ilegal, seperti pencucian uang, penggelapan pajak, atau korupsi lintas batas.
  c. Pertumbuhan Organisasi Kriminal Transnasional: Globalisasi telah memungkinkan organisasi kriminal untuk memperluas jaringan mereka di berbagai negara. Mereka dapat mengambil keuntungan dari perbedaan dalam hukum, kurangnya kerjasama antar negara dalam penegakan hukum, dan mobilitas yang lebih tinggi untuk menjalankan kegiatan ilegal mereka, termasuk perdagangan narkoba, perdagangan manusia, atau kejahatan cyber.
Penting untuk dicatat bahwa kejahatan struktural melibatkan faktor-faktor kompleks dan tidak dapat disederhanakan menjadi satu mekanisme tunggal. Peran institusi, interaksi antara struktur dan individu, serta dinamika dalam konteks globalisasi semuanya saling terkait dan saling mempengaruhi terjadinya kejahatan struktural.
V. Studi Kasus dan Contoh Kejahatan Struktural
A. Kejahatan Lingkungan dan Kejahatan Perusahaan
1. Pencemaran Lingkungan oleh Industri:
Contoh kejahatan struktural dalam konteks lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh praktik industri. Industri yang tidak mematuhi peraturan lingkungan atau tidak memperhatikan dampak negatif yang dihasilkan dari kegiatan mereka dapat mencemari udara, air, atau tanah, yang berdampak buruk pada ekosistem dan kesehatan manusia.
2. Kerusakan Ekosistem oleh Praktik Perusahaan:
Praktik perusahaan seperti deforestasi ilegal, pembalakan liar, atau penangkapan ikan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang luas. Ini termasuk kegiatan ilegal yang merusak hutan hujan, mengancam keanekaragaman hayati, atau menguras sumber daya alam secara tidak bertanggung jawab.
B. Kejahatan Ekonomi dan Keuangan