Mohon tunggu...
Diana Kusumaningsih
Diana Kusumaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa Mercu Buana

Nama: Diana Kusumaningsih NIM: 41521010124 Fakultas: Ilmu Komputer Dosen: Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panopticon Jeremy Bentham dan Kejahatan Giddens Anthony

30 Mei 2023   14:43 Diperbarui: 30 Mei 2023   14:48 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DianaKusumaningsih
DianaKusumaningsih


A.  Ringkasan tentang apa yang telah dibahas dalam tulisan ini
Dalam tulisan ini, kami membahas tentang konsep Panopticon yang diusulkan oleh Jeremy Bentham. Kami menjelaskan struktur fisik dan organisasi Panopticon, serta tujuan utamanya dalam menciptakan pengawasan dan pengendalian. Kami juga memberikan studi kasus tentang penggunaan Panopticon dalam sistem penjara, termasuk penerapannya di penjara modern, keuntungan dan kelemahannya, dampak psikologis pada narapidana dan petugas penjara, serta diskusi tentang etika dan privasi terkait dengan penggunaan Panopticon di penjara.

B. Refleksi terhadap relevansi konsep Panopticon dalam masyarakat modern
Konsep Panopticon tetap relevan dalam masyarakat modern meskipun desain fisiknya tidak secara harfiah diterapkan. Pengawasan dan pengendalian terus menjadi bagian penting dari institusi dan organisasi di berbagai sektor, termasuk penjara, sekolah, perusahaan, dan masyarakat digital. Meskipun perkembangan teknologi telah mempengaruhi bentuk pengawasan, konsep Panopticon memberikan wawasan tentang kekuasaan, kontrol sosial, dan dampak psikologis dari pengawasan yang konstan.

C. Pertimbangan etis dan privasi terkait dengan penggunaan Panopticon
Pertimbangan etis dan privasi dalam penggunaan Panopticon sangat penting. Pengawasan yang terus-menerus dan kurangnya privasi dapat melanggar hak asasi manusia dan merusak kesejahteraan individu. Perlindungan privasi individu harus diperhatikan dengan seksama, serta upaya untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan pengumpulan data yang tidak etis. Pengembangan kebijakan dan regulasi yang memperhitungkan keseimbangan antara keamanan, rehabilitasi, dan hak asasi individu adalah krusial dalam mengimplementasikan konsep pengawasan yang efektif.

D. Pengakhiran tulisan dengan kesimpulan yang kuat
Secara keseluruhan, konsep Panopticon memberikan wawasan penting tentang pengawasan dan pengendalian dalam masyarakat modern. Meskipun terdapat kekhawatiran etis dan privasi yang perlu diatasi, pemahaman tentang dampak psikologis dan dinamika kekuasaan dalam pengawasan tetap relevan. Penting untuk terus berdiskusi dan mengevaluasi implementasi pengawasan, memastikan perlindungan hak asasi manusia, privasi, dan kesejahteraan individu tetap menjadi fokus utama. Dengan demikian, masyarakat dapat mengembangkan sistem pengawasan yang seimbang, adil, dan efektif dalam menjaga keamanan dan menghormati martabat setiap individu.

Ref;
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/cjik/article/view/12643
http://repository.umi.ac.id/595/2/1%20jurnal.pdf
https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/03068299810193641/full/html
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0920203X0301700203
https://search.informit.org/doi/abs/10.3316/ielapa.856302531492764

Kejahatan Giddens Anthony

DianaKusumaningsih
DianaKusumaningsih

I. Pendahuluan

A. Gambaran umum tentang kejahatan struktural oleh Anthony Giddens
Kejahatan struktural merujuk pada jenis kejahatan yang timbul dari ketidakadilan atau kesenjangan struktural dalam masyarakat. Konsep ini dikembangkan oleh sosiolog Anthony Giddens, yang menyoroti bahwa tidak hanya individu yang bertanggung jawab atas kejahatan, tetapi juga faktor-faktor struktural seperti ketimpangan sosial, ketidakadilan ekonomi, dan ketidaksetaraan kekuasaan yang mempengaruhi terjadinya kejahatan. Giddens berpendapat bahwa masyarakat yang tidak adil dan ketimpangan sosial cenderung menciptakan lingkungan yang mendorong terjadinya kejahatan.

Kejahatan struktural menyoroti hubungan antara kejahatan dan struktur sosial. Misalnya, kemiskinan yang dipicu oleh ketidakadilan ekonomi dapat mendorong individu untuk terlibat dalam tindakan kriminal, seperti pencurian atau perdagangan narkoba. Ketidaksetaraan dalam distribusi kekuasaan politik juga dapat mempengaruhi terjadinya kejahatan, seperti korupsi oleh pejabat yang memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun