Mohon tunggu...
Diana Kusumaningsih
Diana Kusumaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa Mercu Buana

Nama: Diana Kusumaningsih NIM: 41521010124 Fakultas: Ilmu Komputer Dosen: Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panopticon Jeremy Bentham dan Kejahatan Giddens Anthony

30 Mei 2023   14:43 Diperbarui: 30 Mei 2023   14:48 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I. Pendahuluan


A. Gambaran Umum Tentang Jeremy Bentham dan Panopticon


Jeremy Bentham (1748-1832) adalah seorang filsuf, pemikir sosial, dan pakar hukum Inggris. Ia dikenal sebagai salah satu pendiri utilitarianisme, suatu aliran pemikiran etis yang menekankan pada kebahagiaan maksimal bagi sebanyak mungkin orang.
Salah satu kontribusi terkenal Jeremy Bentham adalah gagasan Panopticon. Panopticon adalah sebuah desain arsitektur penjara yang dikembangkan oleh Bentham pada akhir abad ke-18. Konsep ini didasarkan pada prinsip pengawasan yang terpusat dan penggunaan kekuatan pengawasan untuk mencapai kontrol sosial.
Desain Panopticon terdiri dari sebuah menara pengawas di tengah dengan sel-sel tahanan yang disusun mengelilinginya dalam bentuk cincin. Menara pengawas dilengkapi dengan jendela kaca yang memungkinkan pengawas melihat ke dalam setiap sel secara tersembunyi, sementara tahanan tidak dapat melihat pengawas. Konsep ini menciptakan efek psikologis di mana tahanan merasa selalu terpantau dan merasa harus mengontrol perilaku mereka sendiri. Panopticon secara efektif memungkinkan pengawas mengawasi banyak tahanan sekaligus dengan sedikit usaha.
Meskipun Panopticon awalnya dirancang untuk penjara, konsepnya kemudian diterapkan dalam berbagai bidang pengawasan dan kontrol sosial, seperti rumah sakit jiwa, sekolah, pabrik, dan bahkan masyarakat secara umum. Bentham melihat potensi Panopticon sebagai alat yang kuat untuk menjaga disiplin dan kontrol sosial.
Namun, Panopticon juga menuai kritik terkait dengan privasi, kebebasan individual, dan potensi penyalahgunaan kekuasaan pengawasan. Meskipun gagasan Bentham tentang Panopticon tidak pernah diwujudkan sepenuhnya, konsepnya tetap menjadi topik diskusi yang relevan dalam studi sosial dan filsafat politik hingga saat ini.
Jeremy Bentham adalah seorang filsuf utilitarian abad ke-18 yang dikenal dengan konsepnya tentang Panopticon. Panopticon adalah sebuah desain arsitektur yang bertujuan untuk menciptakan pengawasan dan kontrol yang efektif dalam sebuah institusi atau penjara.
Namun, penting untuk dicatat bahwa Panopticon hanya berupa konsep dan tidak ada aplikasi praktis yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham selama hidupnya. Konsep ini dipopulerkan oleh Bentham melalui tulisannya yang berjudul "Pengawasan dan Penjara". Dia merancang Panopticon sebagai alternatif yang lebih efisien dan manusiawi dibandingkan dengan penjara-penjara pada masanya.
Prinsip utama dari Panopticon adalah bahwa penjara atau institusi memiliki struktur arsitektur berbentuk lingkaran atau melingkar dengan menara pengawas di tengahnya. Sel-sel tahanan atau ruang pengamat terletak di sekitar menara pengawas. Konsep ini didasarkan pada ide bahwa penjaga atau pengawas dapat memantau tahanan atau individu yang berada dalam sel-sel atau ruang pengamat secara terus-menerus tanpa tahanan atau individu itu tahu kapan mereka diamati atau tidak.
Dalam konsep Panopticon, tahanan atau individu yang terpantau akan merasa selalu diawasi dan memperoleh kesadaran yang konstan tentang pemantauan itu sendiri. Hal ini diharapkan akan menciptakan efek pemantauan internal yang mendorong perilaku yang diinginkan dan mengurangi kemungkinan pelanggaran atau pelanggaran aturan.
Walaupun tidak ada aplikasi praktis Panopticon yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham, konsep ini telah memengaruhi pemikiran sosial dan politik dalam berbagai konteks. Konsep pemantauan dan kontrol yang efektif tetap relevan dalam masyarakat modern, terutama dengan perkembangan teknologi informasi dan pengawasan elektronik. Namun, konsep Panopticon juga telah dikritik karena implikasinya terhadap privasi dan kebebasan individu.

B. Pengantar Tentang Tujuan Penulisan Panopticon


Panopticon adalah sebuah karya yang ditulis oleh Jeremy Bentham, seorang filsuf dan pakar hukum abad ke-18. Tujuan utama penulisan Panopticon adalah untuk menggambarkan desain arsitektur yang inovatif yang dapat digunakan untuk menciptakan pengawasan dan kontrol sosial yang efektif.
Bentham percaya bahwa keberadaan pengawasan yang konstan dapat mendorong perilaku yang disiplin dan mengurangi potensi pelanggaran. Dalam tulisannya, Bentham menggambarkan struktur Panopticon yang terdiri dari menara pengawas di tengah dengan sel-sel tahanan yang mengelilinginya. Dengan posisi sentral pengawas dan jendela kaca yang memungkinkan pengawas melihat ke dalam setiap sel, tahanan akan merasa selalu terpantau dan merasa harus memperhatikan perilaku mereka sendiri.
Salah satu tujuan utama Panopticon adalah untuk menciptakan pengawasan yang efisien dan hemat biaya. Dengan satu pengawas yang mampu mengawasi banyak tahanan secara bersamaan, Bentham berpendapat bahwa pengeluaran untuk keamanan dan pengawasan dapat dikurangi. Selain itu, Panopticon juga dianggap sebagai alat yang dapat membentuk perilaku tahanan sesuai dengan norma sosial yang diinginkan.
Selain aplikasinya dalam sistem penjara, Bentham juga melihat potensi Panopticon dalam berbagai bidang seperti rumah sakit jiwa, sekolah, dan pabrik. Dia berpendapat bahwa pengawasan yang konstan dan efektif dapat diterapkan di berbagai konteks untuk mencapai tujuan pengendalian dan disiplin.
Namun, di balik tujuan-tujuan praktisnya, Panopticon juga memunculkan pertanyaan dan kritik terkait privasi, kebebasan individu, dan potensi penyalahgunaan kekuasaan. Banyak yang mempertanyakan etika dan efektivitas dari pengawasan terus-menerus yang diterapkan oleh sistem Panopticon.
Secara keseluruhan, tujuan penulisan Panopticon adalah untuk mengajukan konsep arsitektur dan pengawasan yang revolusioner, yang memberikan pemikiran kritis tentang kontrol sosial dan implikasinya dalam masyarakat.


II. Bagian Utama

DianaKusumaningsih
DianaKusumaningsih
A. Apa Itu Panopticon


Panopticon adalah sebuah konsep arsitektur yang dirancang untuk menciptakan pengawasan yang efektif dalam institusi seperti penjara atau lembaga pemasyarakatan. Konsep ini dikemukakan oleh Jeremy Bentham, seorang filsuf utilitarian abad ke-18. Panopticon dirancang sedemikian rupa sehingga tahanan atau individu yang terpantau tidak tahu kapan mereka diamati atau tidak.
Struktur Panopticon terdiri dari sebuah bangunan dengan sel-sel atau ruang pengamat yang terletak di sekitar menara pengawas di tengahnya. Pengawas yang berada di menara tersebut dapat memantau tahanan atau individu yang berada dalam sel-sel atau ruang pengamat secara terus-menerus. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan efek pemantauan internal yang mempengaruhi perilaku individu yang terpantau.
Panopticon secara simbolis mewakili bentuk kontrol sosial dan pemantauan yang konstan, di mana individu merasa selalu diawasi dan oleh karena itu mengatur perilaku mereka sendiri sesuai dengan norma-norma yang diinginkan. Konsep ini telah berpengaruh dalam pemikiran sosial dan politik, terutama dalam konteks pengawasan dan privasi individu.
Harap dicatat bahwa Panopticon hanya berupa konsep dan tidak ada aplikasi praktis yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham selama hidupnya.

1. Konsep Dasar Panopticon
Konsep dasar Panopticon, yang dikemukakan oleh Jeremy Bentham, melibatkan desain arsitektur yang bertujuan untuk menciptakan pengawasan dan kontrol sosial yang efektif. Ada beberapa elemen kunci dalam konsep ini:

1. Struktur Pusat dan Sel-sel Mengelilingi: Panopticon terdiri dari sebuah menara pengawas yang ditempatkan di pusat, yang dikelilingi oleh sel-sel tahanan atau ruangan yang diawasi. Menara pengawas memiliki jendela kaca yang memungkinkan pengawas melihat ke dalam setiap sel.
2. Pengawasan Tanpa Diketahui: Desain Panopticon memungkinkan pengawas untuk melihat ke dalam setiap sel tanpa diketahui oleh tahanan. Tahanan tidak dapat melihat atau mengidentifikasi apakah mereka sedang diawasi pada saat tertentu. Ini menciptakan perasaan terpantau secara konstan.
3. Pengawasan Sentral dan Efisiensi: Dengan posisi sentral pengawas dan kemampuan untuk mengawasi banyak tahanan secara bersamaan, Panopticon dianggap sebagai cara yang efisien untuk menjaga pengawasan dan kontrol. Pengawas dapat mengawasi dan memantau sejumlah besar orang dengan sedikit upaya.
4. Pengaruh Psikologis: Konsep Panopticon mengandalkan efek psikologis dari pengawasan yang konstan. Tahanan merasa bahwa mereka selalu terpantau dan memiliki kebutuhan internal untuk memperhatikan perilaku mereka sendiri. Ini diharapkan dapat menciptakan disiplin yang efektif dan mengurangi potensi pelanggaran.
5. Pengendalian Perilaku dan Norma Sosial: Panopticon didasarkan pada keyakinan bahwa pengawasan yang konstan dapat membentuk perilaku tahanan sesuai dengan norma sosial yang diinginkan. Dalam lingkungan yang diawasi, tahanan akan cenderung mematuhi aturan dan perilaku yang diharapkan dari mereka.
Konsep dasar Panopticon mencerminkan upaya Bentham untuk menciptakan sistem pengawasan dan kontrol yang efektif dalam berbagai konteks, mulai dari penjara hingga institusi lainnya. Namun, konsep ini juga telah menuai kontroversi dan kritik terkait dengan privasi, kebebasan individu, dan potensi penyalahgunaan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun