Mohon tunggu...
Diah Trisnamayanti
Diah Trisnamayanti Mohon Tunggu... Guru - Pengajar, Ibu rumah tangga, Penulis

I had worked as a teacher at about 23 years. I teach Majoring English in SMK MedikaCom Bandung. Sometime I write in my blog, Facebook, Twitter, Linked, Instagram or Wattpad. I write actually in my spare time after teaching my class. I just wanna to try my positive behavior in order that my students will rise them up more better than me. If I had a lot of trouble to giving lesson, I just send my difficulty to Allah S.W.T.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara Sepatu Tentara di Loteng Rumah

5 Juni 2023   16:37 Diperbarui: 5 Juni 2023   19:48 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Astagfirullah!!" Fidya menjerit karena melihat ibunya terkapar pingsan di mushola. Sebelumnya ibu tidak pernah seperti ini.

"Masya Allah! Kalian mengapa mengganggu ibuku?" teriaknya.

"Kami tidak mengganggu kalian, Hiduplah di kehidupan kalian!! Jangan ganggu kami!" teriaknya lagi.

"Kami mengaji karena Allah yang selalu melindungi kami; kalau kalian tak mau. tutuplah telinga kalian dan hati kalian. Jauhi ibuku!!"

Rindia pun tersadar seketika dan menangis dalam pelukan Fidya anaknya.

"Astagfirullah!!"  Dia mngucap berkali-kali lagi. 

"Ibu, mau istirahat di rumah? Kita ga usah jualan ya bu"

"Maafkan ibu ya nak. Hari ini kita berjualan di rumah saja"

"Iya bu"

Fidya membereskan dagangan ibunya di depan garasi rumah itu. Kemudian dia mencari HPnya agar dapat memulai jualan onlinenya. Fidya mengurusi semua kebutuhan ibunya berdagang dan membersihkan peralatan masak. Dia meletakkan Hpnya di atas meja belajarnya yang juga meja tamu. Tiba-tiba menghilang dan ada di lubang angin jendela depan.

Ketika malam tiba. Sepatu-sepatu tentara  berderap makin kencang di tengah malam, di atas loteng kamarnya tak berhenti dan Fidya tidak bisa tidur mendengarnya. Kompor yang padam tiba-tiba menyala sendiri; untung dia terbiasa bangun malam untuk sholat lail. Ketika dia sholat lail bersama ibunya. Ada sesosok putih duduk di mushola kamar. Mereka membiarkan sosok itu berdiam di sana. Mereka tetap melakukan sholat lail semampu mereka dan mengaji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun