"Cobalah untuk memahami, siapa yang kau butuhkan bukan siapa yang kau inginkan,"Ryu menatap kembali ke layar monitor PC nya.
Kuteguk air putih yang saat itu benar-benar menyejukkan. Angin siang ini membawaku kembali pada saat aku bertemu Alex untuk pertama kalinya.Â
Dimas yang mengenalkanku padanya. Karena sejak SMA mereka telah karib bersahabat. Dan kami bertiga berada di kampus yang sama.Â
Kuangkat telepon genggamku. Kutelepon Dimas siang itu. Kuharap suaranya mampu menemani dan menghilangkan Alex dari pikiranku.
Angkat teleponmu, Dim. Aku membutuhkanmu
Nada sambung terus terdengar, namun tak pula kudengar suara Dimas dari balik telepon.Â
Dim.... dimanakah kau? Tolong angkatlah...
Akhirnya kumatikan teleponku. Tante Dewi menghampiri dan mengajak kami berdua untuk makan siang.
Entah mengapa, aku merindukan Dimas saat ini. Aku ingin bersamanya. Aku ingin melihat senyumnya, melihat kedua matanya saat melihatku, dan entahlah. Aku hanya ingin duduk berdua dengannya. Hanya itu.
Terdengar lagu Way Back Into Love milik Hugh Grant & Haley Bennett dari PC Ryu, mengalir, seakan ikut menuturkan isi kepalaku.
I've been living with a shadow overhead, I've been sleeping with a cloud above my head.Â