Aku tidak tau, bagaimana bisa nyonya tambun ini sepertinya begitu terlatih untuk mengunyah makanan sambil berbicara tanpa tersedak sedikitpun. Ocehannya tidak henti-henti, hanya untuk menceritakan nikmatnya makanan padang dan burger favoritnya itu. Kurang dari lima belas menit, sepiring nasi padang lengkap tadi sudah ludes.
“glegzk…., bagaimana tuan? Apakah tuan sudah menemukan jawaban tentang kota tanpa kasir ini?”
“nah.. nah.. nah.. betul, betul.. ini yang dari tadi aku semakin ingin tau.. apa maksudnya kota tanpa kasir? Mengapa kota ini dinamakan kota tanpa kasir?
“hahahahaha… rupanya tuan belum tau juga?”
“ya belum tau”
“tadi tuan pesan sendirikan makanannya?”
“ya betul”
“berapa tuan harus bayar?”
“tidak tau”
“hahahaha.. lalu apa yang tuan tau?”
“tidak tau”