“pendatang? Seperti aku?, maksudnya?”
“ya.. mereka para pendatang dari kota-kota lain menyebut kota ini sebagai kota tanpa kasir..”
“untuk apa mereka datang kekota ini”
“Tentu saja untuk menikmati layanan gratis tuan”
“kenapa mereka ingin menikmati layanan gratis jauh-jauh di sini, apakah di kotanya mereka harus membayar mahal?”
“mungkin saja tuan, saya kurang tau, tetapi bagaimana di kota tuan? Kenapa tuan datang ke kota ini? Apakah ingin menikmati layanan gratis juga?
“hmn.. ohm.. she .. eh,, ah.. ooo….. tidak, layanan di kota kami.. mnhn,, bb baik juga seperti di kota ini.. hehehehea… “
“baiklah tuan… silakan menikmati keunikan kota kami” sang petugas keamanan bisokop itu segera bergegas melanjutkan tugasnya, pintu masuk bioskop sudah dibuka kembali.
Aku masih tidak percaya kalau semua layanan di kota ini gratis. Aku juga tidak eprcaya kalau tidak ada satupun kasir di kota ini. Aku harus membuktikan bahwa ini tidak mungkin terjadi. Langkah penasaran ini telah membawaku masuk dalam sebuah stasion kereta api bawah tanah. Dan benar saja, disana terdapat sebuah loket bertuliskan “KASIR”!
Segera ku hampiri KASIR itu, dan bermaksud membeli tiket kereta. Petugasnya cantik sekali, tidak hanya cantik tetapi ramah bersahabat!
“apakah benar, ini KASIR untuk keperluan naik kereta api bawah tanah?”