Mohon tunggu...
Darmawati
Darmawati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Ibu yang Akhirnya Terbaca

16 Desember 2018   11:23 Diperbarui: 16 Desember 2018   11:48 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangis istrinya tiba-tiba pecah.

"Ah, tidak!"

Laki-laki berkumis tipis itu mencoba menyadarkan putrinya dengan menekan dada Araa. Sekali, dua kali, tiga kali, dan seterusnya. Usaha sang ayah akhirnya membuahkan hasil. Gadis kecilnya memuntahkan air beberapa kali.

"Ibu ... maaf, embernya hilang."

Kalimat pertama yang diucapkan Araa membuat ibunya menangis tak karuan.

"Tidak apa-apa, Sayang. Asal bukan kamu yang hilang." Dipeluknya Araa erat-erat.

"Maaf juga karena tidak mendengarkan ibu."

Araa pun menyadari kesalahannya. Jika saja ia mendengarkan ibu untuk segera kembali, hal menakutkan itu tidak akan pernah terjadi. Akan tetapi, ada hikmah di balik itu semua. Araa menjadi tahu, bahwa ibu mencintainya lebih dari apa pun juga.

End

Bima, 16-12-18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun