Mohon tunggu...
Darmawati
Darmawati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Ibu yang Akhirnya Terbaca

16 Desember 2018   11:23 Diperbarui: 16 Desember 2018   11:48 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Hujan menyisakan gerimis-gerimis kecil. Wanita tua tergopoh-gopoh menuju sungai sambil meneriaki nama Araa. Tetapi, tak ada sahutan. Air yang masih mengalir cukup deras tak dihiraukan. Dicarinya sang buah hati.

"Araa!"

"Araa!"

"Kamu di mana, Nak!"

Air mata wanita itu tak kalah deras. Tubuhnya bergetar. Takut. Khawatir. Sedih. Dan segala rasa berkecamuk di dada.

"Araa ..." lirihnya mulai putus asa. Namun, langkahnya tak jua henti.

"Ibuu ..."

Samar-samar didengarnya suara. Wanita itu kembali semangat dan meneriaki nama Araa berkali-kali.

"Araa!"

Seketika wanita itu loncat dan meraih tubuh mungil yang bergelantungan di ranting pinggir sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun