Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on. —Louis L'Amour— Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n Wattpad : Coretan Embun

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bara Kusuma Nasriti (Bab II)

26 Maret 2012   17:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13327823041610538433

"Baiklah", kata Paundra, kemudian pemuda itu mengisyaratkan kepada para pengawalnya untuk turun dari kuda.

"Kalian tunggu disana sambil berjaga-jaga siapa tau Raden Roro Kusuma Nasriti menampakkan bayangannya", lanjut Paundra kemudian. Para pengawal itupun hanya mengangguk menerima perintah atasannya.

Paundra dan Bara pun kemudian berjalan menuju beranda pendopo milik Senoadji. Senoadji rupanya sudah mengetahui kehadiran orang-orang dari Kadipaten tersebut. Lelaki tua itu kemudian mengangguk memberi salam pada Paundra dan mempersilahkannya duduk.

"Kami adalah utusan dari Kadipaten, mewakili Raden Tumenggung Adipati Cokroadhinoro", kata Paundra membuka pembicaraan.

"Ya..kami sudah mengetahuinya, " kata Senoadji.

"Dan kami kemari karena disinyalir Raden Roro Kusuma Nasriti berada di perkebunan ini", lanjut Paundra kemudian.

Dari balik semak belukar samping beranda pendopo, rupanya Rara berusaha mencuri dengar pembicaraan mereka. Dan karena panik Rarapun mundur beberapa langkah lalu terperosok kedalam parit kecil yang mengelilingi pekarangan pendopo.

"Dia..Raden Roro Kusuma Nasriti, KEJAR!!!", kata Paundra kepada para pengawalnya.

"Tahan dulu...biar saya  yang urus", kata Bara sambil menatap wajah Paundra. Pemuda itu pun memberi isyarat tangan kepada para pengawalnya untuk tidak mengejar Rara.

"Ternyata kalian menyembunyikan orang yang hampir bertahun-tahun kami cari," kata Paundra kemudian.

"Apa anda yakin gadis tadi adalah Raden Roro Kusuma Nasriti", kata Bara kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun