Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on. —Louis L'Amour— Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n Wattpad : Coretan Embun

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bara Kusuma Nasriti (Bab II)

26 Maret 2012   17:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13327823041610538433

"mbok Sukerti...saya ingin bertemu Rara", kata Bara hati-hati.

"Loh...Rara belum pulang dari pasar den Bara", kata Sukerti. "Hal ini tidak seperti biasanya denbagus, harusnya dia sudah datang..entah kemana anak itu", kata Sukerti khawatir.

Rupanya Rara tidak berani pulang dan ada kemungkinan kembali melarikan diri. Bara harus mencarinya. Bukan untuk menyerahkannya kepada Paundra, tetapi Bara mengkhawatirkan keselamatan Rara. Bara tidak ingin terjadi sesuatu pada gadis itu.

"Baiklah, saya akan mencari Rara..mbok Sukerti percayakan saja pada saya bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada Rara", Kata Bara menenangkan Sukerti yang tampaknya langsung panik mengingat Rara belum kembali dari pasar.

"Maturnuwun den Bara, nuwun sewu saya hanya akan merepotkan", kata Sukerti.

"Tenang saja mbok, saya akan cari Rara sampai ketemu, saya permisi ", ujar Bara kemudian sambil meninggalkan gubug Sukerti.

Hari sudah hampir gelap dan Bara belum menemukan Rara. Kekhawatiran Bara makin menjadi jadi. segala kemungkinan bisa terjadi pada Rara, tapi Bara mencoba untuk bersikap tenang supaya bisa berpikir jernih. Kemanakah perginya Rara. Bara kemudian mulai mengingat ingat kemana biasanya Rara dan dirinya menghabiskan waktu bersama di hutan seberang perkebunan milik ayahnya. Mungkinkah Rara melarikan diri ke dalam hutan? Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Tapi semoga tidak terjadi sesuatu pada Rara.

***

also published :

Novel Embun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun