Dalam kasus bullying, guru memiliki peran penting sebagai pengambil keputusan dalam mengatasi hal tersebut. Peduli atau tidaknya guru terhadap kasus perundungan yang terjadi dapat menentukan nasib korban bullying.Â
Guru yang abai terhadap hal tersebut, baik yang sengaja menutup mata ataupun yang menyangkal dengan alasan hal tersebut hanyalah candaan antar siswa, maupun menutupinya dengan alasan menjaga citra baik sekolah, menunjukkan betapa cacatnya sistem pendidikan.Â
Oleh karena itu, guru seharusnya memiliki kesatuan prinsip dalam menjaga anak menempuh pendidikan dengan aman. Apabila ada indikasi terjadinya perundungan di sekolah, guru seharusnya menjadi orang pertama yang menyelidiki hal tersebut dan menindak tegas sang pelaku, serta melindungi korban. Sikap guru yang tegas terhadap pelaku perundungan akan memunculkan rasa percaya dan aman bagi peserta didik. Hal itu juga akan mengakibatkan terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman.Â
Fasilitas yang Harus Dimiliki Sekolah untuk Menjamin Keamanan dan Hak MuridÂ
Membentuk tim anti perundunganÂ
Tim ini dibentuk dengan beranggotakan guru dan siswa. Tim yang bersifat rahasia ini nantinya akan memantau siapa saja yang terlibat dalam bullying. Siswa yang tergabung dalam tim bertugas untuk mengamati, sedangkan guru bertugas untuk memberi tindakan yang sesuai.
Menyediakan konselorÂ
Dampak dari adanya bullying bisa terbawa sampai dewasa dan menimbulkan trauma. Tak jarang pula ada yang memilih untuk mengakhiri hidup. Adanya konselor di sekolah akan membantu siswa yang mengalami perundungan untuk menemukan cara yang efektif dalam mengelola perasaannya.Â
Cara Agar Tidak Menjadi Pelaku
Tak jarang pelaku perundungan merupakan korban perundungan di masa lampaunya. Hal ini berkaitan dengan adanya perasaan di alam sadarnya bahwa orang lain harus mengalami apa yang dirasakannya. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa terapi di bawah bisa menjadi pilihan agar korban bullying tidak menjadi pelaku di masa depan.
KonselingÂ