Teori Lingkungan BelajarÂ
Menurut Hamalik (2001), kondisi lingkungan belajar yang kondusif, baik dari suasana belajar, lingkungan sekolah, hingga lingkungan masyarakat akan menciptakan kenyamanan siswa dalam belajar, sehingga siswa akan lebih mudah untuk menguasai materi belajar secara maksimal. Artinya, lingkungan belajar yang baik dan kondusif juga berperan dalam memaksimalkan kemampuan belajar siswa. Lingkungan belajar yang tidak kondusif, seperti adanya perundungan dapat menghambat kemampuan belajar siswa.Â
Â
Teori Belajar Sosial oleh Albert BanduraÂ
Menurutnya, proses belajar terjadi melalui proses pengamatan dan pengalaman. Apa yang dilihat dan dialami anak akan memengaruhi perilaku dan cara pandangnya terhadap dunia luar. Dalam kasus ini, anak yang menerima perundungan bisa saja berpikir bahwa mereka yang lebih kuat dapat melakukan perundungan pada mereka yang lebih lemah, sehingga bisa tumbuh persepsi bahwa yang kuatlah yang bisa berkuasa. Teori ini juga membahas self efficacy sebagai salah satu hal yang memengaruhi proses modelling.Â
Self efficacy yaitu keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam mengatasi dan memecahkan masalah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang negatif dapat memengaruhi self efficacy siswa yang tidak terbentuk dengan baik. Lingkungan yang berisi perundungan menyebabkan siswa cenderung mengembangkan sikap rendah diri dan pesimistis.Â
Teori Psikoanalisis Sosial Karen Horney
Teori psikoanalisis sosial Karen Horney menekankan pengaruh pengalaman masa lalu, pola asuh orang tua, dan lingkungan sosial terhadap kepribadian seseorang. Dalam kasus bunuh diri MR, faktor lingkungan sosial yang tidak sehat memainkan peran penting. Pembullyan yang dialami MR menyebabkan munculnya kecemasan dasar (basic anxiety) sebagai ketidakamanan emosional akibat ketidakpuasan kebutuhan dasar manusia seperti cinta, keamanan, dan keteraturan.
Depresi juga muncul sebagai dampak dari pembullyan tersebut. Dalam teori Horney, ada empat cara mempertahankan diri, salah satunya adalah menarik diri atau mengasingkan diri dari orang lain dan lingkungan. MR berusaha untuk menjauh dari lingkungan dalam upaya mencari keamanan, tetapi pembullyan masih terjadi meskipun dia telah menarik diri. Hal ini menggagalkan mekanisme pertahanan diri MR. Akhirnya, MR memilih untuk bunuh diri sebagai jalan keluar dari penderitaannya.
Sikap Guru yang Seharusnya terhadap BullyingÂ
Sebagai pendidik, guru tidak hanya berperan dalam transfer ilmu, namun juga sebagai pengendali atau kontrol dalam pendidikan karakter peserta didik. Guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik di sekolah, termasuk dalam peran mencegah tumbuhnya jiwa perundung pada peserta didik. Selain itu, guru juga berperan sebagai pengendali keadaan sekolah yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh peserta didik, termasuk dalam perannya sebagai pelindung hak peserta didik di sekolah.Â