Sam mengarahkan telunjuknya ke arah jendela. “Kuminta dia datang ke kedaiku."
“Apa yang kau lakukan, Sam?”
“Seharusnya aku yang bertanya padamu, Jane. Apa yang kau lakukan pada dirimu sendiri?”
Aku berjalan mengikuti langkah Sam. Sangat cepat. Sepertinya Sam sedang terburu. Entah oleh apa. Sam meraih tanganku. Menggenggamnya dengan sangat erat. Aku pernah menggenggam seperti Sam. Saat itu aku hanya memiliki beberapa keping koin untuk bertahan hidup. Mungkin saat ini Sam sedang mencoba untuk mempertahankan sesuatu.
Kedai Sam terasa lebih dingin. Di meja itu, yang biasa kududuki sambil menikmati secangkir kopi, kini kembali membeku. Ada kemarahan yang tetiba tak tertahankan. Aku ingin sekali menampar lelaki yang terdiam di sana hingga mati.
“Jane…”
“Jangan katakan apa pun.”
“Maafkan aku.”
“Untuk apa? Bukankah pertemuan kita adalah untuk membahas perkembangan anakmu?”
“Waktu itu aku harus pergi, Jane.”
“Anakmu sangat luar biasa, Joe. Kau harus bangga padanya. Anna mirip diriku yang dulu, sangat bersemangat.”