(4) Transparancy (keterbukaan);
(5)Responsibility (bertanggungjawab);
(6) Otonomy (kemandirian) dan Freedom (kebebasan); dan
(7) Efisiensi dalam alokasi sumber daya.
Menurut  World  Bank  (2001)  dalam  Kuncoro,  Mudrajad  (2004)  dampak  dari  lemahnya governance adalah:
1.Kaum  miskin  tidak  mendapatkan  akses  pelayanan  publik  yang  dibutuhkan  karena
birokrasi yang korup.
2.Para investoe takut dan enggan menanam modal di Indonesia karena ketidak mampuan sistem  peradilan  untuik  melaksanakan  kontrak,  meningkatnya  kerusuhan,  dan  tingkat pelanggaran hukum dan keamanan yang tinggi.
3.Sumberdaya  pemerintah  yang  langka  banyak  yang  hilang  karena  sistem  manajemen keuangan  dan  pengadaan  barang  yanga  tidak  transparan,  manipulatif,  dan  banyak kebocoran.Salah satu kualitas sumber daya birokrasi yang dituntut oleh good governance adalah kualitas kewirausahaan  yang  dapat  memjembatani  antara  Negara  dan  pasar.  Kualitas  kewirausahaan birokrasi  diperlukan  untuk  mengintervensi  pasar  secara  selektif  untuk  menjamin  berfungsinya pasar  secara  sehat.  Menurut  Tjokrowinoto  dkk.  (2001)  Kompetensi  yang  perlu  dimiliki  oleh seorang birokrat berkaitan dengan hal tersebut mencakup :
1.Sensitif dan responsif terhadap peluang dan tantangan baru yang timbul didalam pasar.
2.Tidak  terpaku  dalam  kegiatan-kegiatan  rutin  yang  terkait  dengan  fungsi  instrumental birokrasi, akan tetapi harus mampu melakukan terobosan melalui pemikiran yang kreatif dan inovatif.